Tiga Luka Satu Titik

Zulianty
Chapter #1

Tiga Nama

Tiga sosok, tiga jiwa, tiga luka—hidup dalam semesta yang sama, dipertemukan oleh benang nasib yang serupa. Mereka tak berani berbicara, tak berani membuka diri pada dunia, pun tak lagi sama seperti sedia kala.

Sonia—gadis dengan rambut panjang yang menyukai warna biru, lupa bagaimana caranya menikmati indahnya bersepeda saat sore hari. Kamar dan lantai atas di rumahnya adalah satu-satunya tempat di mana ia merasa aman.

Eva—gadis manis dengan freckles dan rambut keriting, menganggap hari ulang tahunnya adalah petaka yang tak pernah padam. Setiap kali hari itu tiba, ia akan menutup jendela dan pintu kamarnya, lalu mengurung diri sampai esok datang—membiarkan waktu berlalu tanpa dirinya.

Dan Teo—laki-laki yang menyukai dunia basket, menjadi hampa setelah dua insiden bertubi-tubi yang menimpanya seperti ledakan waktu yang tak membiarkannya bernapas. Saat itu ia tak lagi hidup, tapi layaknya rongsokan besi yang tinggal menunggu waktu untuk hancur.

Mereka bertiga tidak saling mengenal, pun tak pernah bertukar sapa, layaknya benang-benang kecil yang berjalan sendiri-sendiri. Namun garis takdir yang sama seolah membiarkan semesta mempertemukan mereka.

Lihat selengkapnya