Tiga Raga

A. R. Pratiwi
Chapter #4

Temui Aku

“Jangan diam saja Ryu! Serang mereka! Tunjukkan kekuatanmu pada patung-patung pegasus itu. Kamu sudah berumur dua belas tahun masih saja tidak tahu bagaimana cara bertarung. Jangan lengah!” teriak ayah Ryu yang sedang mengajarinya bertarung. Ryu mencoba mengontrol emosinya agar tidak merusak stadion tersebut untuk kesekian kalinya. Ryu mengangguk mencoba mengerti maksud ayahnya.

“Kendalikan emosimu! Serang mereka dari atas maupun saat patung itu diterbangkan. Cepat!” perintah Ayah Ryu. Semua perintah ayahnya itu semakin membuat Ryu tertekan. Ryu terbang turun kemudian merubah dirinya kembali menjadi manusia.

“Ayah, apakah harus dengan cara berperang? Mengapa tidak dibicarakan baik-baik saja? Kita bersatu untuk kedamaian!” Ryu mulai melompat turun dan menghampiri ayahnya.

“Tidak ada kata damai untuk bangsa pegasus nak!” bentak ayah Ryu tegas.

“Tetapi mereka baik Ayah, mereka pun ingin berdamai.” Ryu mencoba menjelaskan maksud Sora kala itu.

“Tahu darimana kamu? Jangan mengada-ada! Hilangkan imajinasi konyolmu itu! Cepat berlatih kembali. Perang akan berlangsung 1 minggu lagi. Jika kamu belum bisa menjadi anak kebanggaan ayah, ayah tidak ingin bertemu denganmu lagi sampai kamu mampu menandingi kekuatan kakakmu!” bentak ayah Ryu lantas berlalu pergi. Tidak ingin mendengarkan kalimat apapun lagi.

“1 minggu? Itu singkat sekali. Aku harus segera bertemu dengan Sora! Aku harus memberitahukan hal ini,” lirihnya sembari berubah menjadi naga dan terbang menuju danau putih. Ryu mulai melenggang pergi meninggalkan stadion tempatnya berlatih. Membawa informasi yang membuatnya kesal. Dengan cepat ia memasuki gua tempat portal menuju danau putih. Ia menyelam ke dalam danau yang berada di dalam gua kemudian muncul di permukaan danau putih. Ia pun merubah dirinya kembali menjadi seorang manusia.

###

Serangan bertubi-tubi mengarah kepada Sora. Kedua kakaknya tidak memberikannya kesempatan untuk lengah. Bahkan tidak memberikan Sora jeda untuk bernafas tenang. Kedua orang tuanya sedang menilai seberapa kuat Sora bisa bertahan. Namun sayang, Sora kewalahan karena kekuatan yang dimilikinya tak sehebat kedua kakaknya itu. Meskipun mereka masing-masing hanya terpaut tiga tahun. Sora terserang kekuatan air dari Shuji kakak pertamanya. Seketika itu pula ia terbang turun untuk merubah dirinya kembali menjadi manusia.

“Apa yang kau lakukan Sora!! jangan lengah! Musuh bisa saja menyerangmu lebih dahsyat dari kekuatan dasar kakakmu!” bentak Ayahnya yang benci ketidaksempurnaan. Shinji turut terbang turun dan mengubah dirinya menjadi manusia.

“Sora lelah Ayah, Sora butuh istirahat. Sora butuh tenaga untuk mengumpulkan kekuatan terbaik Sora,” protes Sora karena kelelahan berjam jam berlatih tanpa henti.

Lihat selengkapnya