Nana bersantai di depan Tv sambil membaca handout dan memakan es krim. Ditemani dengan Arin dan Mbah yang masing-masing sedang menyantap makan malamnya.
Mamat keluar kamar dengan wajah datar. Nana menyapanya dengan ramah tapi Mamat masih lempeng.
“Mas, kok cemberut gitu sih? Ngambek ya gara-gara diaduin kemaren?” tanya Nana.
Mamat cuman geleng-geleng.
“Habis?”
“Ua Aiawan ....” Mamat membuka mulutnya.
“Sariawan ...?” tanya Arin.
Mamat mengangguk.
“Sini, sini, aku lihat!” Entah kenapa Arin terlihat excited.
Mamat membuka mulutnya perlahan, sariawannya ternyata banyak. Di lidah, gusi juga di pipi.
“Wah, banyak juga ya.” Arin terkesima.
Mamat cuma bisa mengangguk pelan. Mau bicara malas, karena mengucapkan satu kata saja, sakitnya luar binasa.
“Dirawat di RSGM ya, Mas. Nanti biar aku obati di sana,” rayu Arin.
“Lho, emang dokter gigi ngerawat sariawan?” Mbah heran.
“Iya Mbah. Bahkan ada spesialisasinya.”
"Oh ya? Kukira dokter gigi itu udah spesialis.”
Arin menjelaskan mengenai spesialisasi yang ada di kedokteran gigi. Saat ini terdapat 8 spesialisasi dokter gigi.
Dokter gigi spesialis Bedah Mulut dan Maxilofacial (Sp. BMM), menangani pembedahan di rongga mulut. Contohnya pencabutan gigi, operasi kecil gigi geraham paling belakang, pengangkatan tumor, kista, perbaikan bibir sumbing, dan lainnya.
Dokter gigi Spesialis Konservasi Gigi (Sp. KG), menangani perawatan saluran akar, penambalan gigi berlubang, perawatan estetika gigi, dll.
Dokter gigi Spesialis Prostodonsia (Sp. Pros), menangani pembuatan gigi tiruan (gigi palsu) baik yang dapat dilepas atau permanen, membuat mata, hidung, telinga dan jari palsu, perawatan sendi rahang, dll.
Dokter gigi spesialis Periodonsia (Sp. Perio), menangani jaringan pendukung gigi, seperti perawatan gusi berdarah, gusi meradang, penurunan gusi, gigi-gigi yang goyang, bedah jaringan sekitar gigi, dan sebagainya.
Dokter gigi spesialis Penyakit Mulut (Sp. PM), menangani kelainan pada jaringan lunak rongga mulut seperti sariawan, tonjolan-tonjolan di gusi atau lidah, dll.
Dokter gigi spesialis Kedokteran Gigi Anak (Sp. KGA), menangani seluruh masalah kesehatan gigi anak.
Dokter gigi spesialis Orthodonsia (Sp. Ortho), menangani kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan wajah (dentofasial), perawatan merapikan susunan gigi, dll.
Dokter gigi spesialis Radiologi Kedokteran gigi (Sp. RKG), menganalisa dan menginterpretasikan gambaran radiologi gigi.
“Berarti Mamat ini dibawa ke spesialis penyakit mulut?” tanya Mbah.
“Iya, Mbah. Tapi selama dokter gigi umum masih bisa menangani, ya nggak masalah ke dokter gigi umum. Di RSGM insya Allah bisa tertangani. Di situ juga ada dosenku yang spesialis penyakit mulut,” terang Arin.
------------------------
Mamat ke kamar mandi membawa obat kumur, resep dari Arin untuk mengobati dan mengurangi rasa sakit akibat sariawannya.
“Auuuh, Ahas ehahar ua ....” keluh Mamat.
“Aaaa ... apa Mat?” tanya Abil.
“Aduuh, malas belajar gua.” Mbah menjelaskan maksud perkataan Mamat.
Mamat menganggukkan kepalanya.
“Ooooooh. Tapi besok gimana, kan ujiannya dua Mat,” lanjut Abil.
“Ah, hamhang. Aha haha heho haha ...”
Abil menoleh ke arah Mbah.
“Ah, gampang. Apa kata besok aja,” ujar Mbah menerangkan.
Mamat menganggukkan kepala.
Tiba-tiba Ibu Kos datang. Tentu saja menagih uang kosan Mamat yang menunggak.
“Mat, bayar kosan bulan ini dan 2 bulan ke depan ya. Takutnya kamu ngilang lagi,” kata Ibu Kos sembari menodongkan tangannya.
“Hehok ha hu ...”
Abil menoleh ke arah Mbah.
“Besok ya Bu ...” terang Mbah.