TIGA TAHUN UNTUK SELAMANYA

ROBI JULIANTO
Chapter #4

LANGKAH AWAL

Pagi itu, Galaxy terbangun dengan semangat yang tak biasa. Alarm yang biasa ia matikan

dengan enggan, kini ia matikan dengan cepat. Setelah mandi dan mengenakan seragam sekolah, ia melirik helm hitam kesayangannya yang menggantung di dinding. Ada perasaan hangat yang sulit ia jelaskan, seolah helm itu kini menyimpan makna lebih dari sekadar alat pelindung kepala.


"Clara," gumamnya sambil tersenyum kecil. Namanya terlintas di pikirannya sejak semalam, dan kini, ia merasa ada sesuatu yang memotivasi langkahnya menuju hari baru.


Di meja makan, ibunya sedang menyajikan sarapan seperti biasa. Ayahnya sibuk membaca koran, dan Ardan masih setengah terjaga dengan cangkir kopi di tangannya.


"Gal?, kok semangat banget pagi ini?" tanya Ardan sambil menguap lebar.


"Nggak apa-apa, Kak. Cuma... rasanya hari ini bakal seru aja," jawab Galaxy sambil tersenyum, membuat Ardan meliriknya dengan penasaran.


Setelah sarapan dan berpamitan, Galaxy langsung berangkat ke sekolah dengan motor klasiknya. Jalanan pagi itu terasa lebih segar dari biasanya, dan ia menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahnya. Setibanya di sekolah, ia memarkir motor dan melangkah masuk ke gedung sekolah.


Galaxy memperhatikan sekeliling, berharap bisa melihat Clara. Namun, ia tak langsung menemukannya. Dengan langkah santai, ia berjalan menuju kelas. Vano sudah duduk di bangkunya, sibuk memainkan ponselnya.


"Pagi, bro!" sapa Vano ceria.


"Pagi, Van," balas Galaxy, meletakkan tasnya di meja.


"Lo beneran gak ada apa-apa sama Clara?" tanya Vano tiba-tiba, membuat Galaxy tersentak.


"Apaan sih, Van. Udah, jangan mulai lagi," jawab Galaxy sambil berusaha terdengar biasa.


Namun, Vano hanya terkekeh kecil. "Oke, oke. Tapi kalau nanti lo butuh bantuan, bilang aja."


Sebelum Galaxy sempat membalas, bel masuk berbunyi. Semua siswa kembali ke tempat masing-masing, dan Bu Lestari masuk ke dalam kelas dengan tumpukan buku di tangannya.


"Selamat pagi, anak-anak!" sapanya dengan suara lantang.


"Selamat pagi, Bu!" serentak murid-murid menjawab.


Hari itu, pelajaran berjalan cukup lancar. Namun, fokus Galaxy sering teralihkan. Ia beberapa kali melirik Clara yang duduk di depannya. Clara tampak serius mencatat, dan Galaxy memperhatikan cara ia menyelipkan rambut di belakang telinganya. Ada sesuatu yang membuat Galaxy merasa hangat setiap kali melihatnya.


Ketika jam istirahat tiba, Vano kembali menggoda Galaxy. "Eh, gimana kalau lo ajak Clara makan bareng di kantin? Ini kesempatan bagus, bro."


Galaxy menggeleng dengan cepat. "Ah, nggak usah. Gue belum siap."


Lihat selengkapnya