Tiga Titik Temu

Asep Hendra Kurnia
Chapter #6

Danu #6

Danu membuka mata. Ia tidak buru-buru bangun. Ia masih enggan melakukan apa-apa. Kejenuhan sungguh tak tertahankan. Setelah dua hari yang lalu rumah yang baru diperbaiki itu ditinggalkan oleh para pekerjanya, meninggalkan dirinya sendirian.

Semua tidak sesuai dengan rencana. Ternyata calon buyer menangguhkan pembelian sampai dua atau tiga bulan ke depan. Dua hari tinggal sendirian saja dan tidak banyak kegiatan, sungguh membuat hatinya jenuh. Apalagi kalo sampai tiga bulan. Ia jadi berpikir, apa yang mungkin bisa ia lakukan dengan rumah kosong itu.

Sebuah laptop, sebuah teko elektrik ia bereskan. Rumah type 90 itu kosong melompong. Selesai mandi dan berpakaian ia melangkah ke warung. Memesan roti bakar, kopi dan sebungkus rokok. Iseng iseng ia edarkan pandangan, di dalam warung itu ia menemukan Risa dan Dinda sedang berbincang.

Satu kalimat yang terlontar dari mulut Risa membuat Danu tertarik.

"Gue juga gak mau tau apa urusan Lo sama si Tinot."

"Sttt!" Dinda meraih tudingan Risa seketika.

"Udah ah udah! Terserah lah," tukas Dinda sambil beranjak mengambil teh botol. Sekejap dalam kelebat. Mata Risa berpapasan dengan pandangan Danu yang lantas berlalu.

Sampai kembali ke dalam rumah, Danu jadi membayangkan apa yang mungkin terjadi antara Dinda dan teman sekamarnya. Mendadak Hasrat Danu bangkit dan kejantanannya kesal bukan kepalang.

Kenapa tega-teganya para perempuan itu tidak melibatkan laki-laki dalam urusan birahi

Selesai sarapan Danu melangkah keluar. Rumah keberadaannya itu dekat dengan hutan kota, gor dan pusat pertokoan. Danu menuju hutan kota mencari udara segar. Pohon-pohon besar, arena bermain anak-anak, jejeran pedagang makanan dan masih ada satu dua orang berlalu-lalang. Danu lupa, sekarang hari Minggu. Biasanya ia nongkrong di situ sekedar untuk cuci mata. Danu tidak terlalu suka olahraga, tapi ia suka melihat-lihat gadis-gadis bening dan berpakaian olahraga yang seksi.

Danu mendapati seorang perempuan berambut pirang yang tadi ia jumpai di dalam warung itu kini sedang selonjoran di bangku beton. Sendirian. Danu pun menemukan beton panjang yang lain dan duduk. Tidak jauh dari keberadaannya, ada beberapa anak ABG sedang asik melakukan siaran langsung. mereka tampak cuek, tidak peduli pada Danu yang kini memperhatikan. Entah aplikasi apa yang mereka pakai. Danu jadi ingat aplikasi live yang suka ia lihat.

Lihat selengkapnya