Risa tampak melenggang di kawasan perkantoran. Risa mau melamar pekerjaan. Setelah semalam meng-upload persyaratan yang dibutuhkan oleh perusahaan itu, kini ia memberanikan diri untuk langsung mendatangi kantor itu. Bukan berarti ia nekad dan sangat butuh kerja. Tapi itu lebih ke jalan-jalan saja dan mencari suasana baru. Syukur-syukur ia bisa bertemu dengan direktur atau staf di perusahaan itu yang hanya ia tahu nama-namanya dari website semalam.
Kantor yang tidak terlalu besar. Tapi terlihat nyaman.
Risa memberanikan diri masuk dan bertanya pada penerima tamu.
"Permisi Mbak, pak Ilhamsyah nya ada?" ramah Risa dengan senyum yang ia buat indah.
"Oh, ada. Apa Ibu sudah buat janji?" ucap si resepsionis itu. Sedikit harga diri Risa terusik.
Ibu? Ibu nenek moyang lu! Gue masih perawan pe'a!
"Bukan janji sih, tapi lebih ke persetujuan, kalau saya ada waktu saya ke sini sekarang dan beliau juga kalau sedang tidak sibuk pasti mau menemui saya. Ada urusan yang lumayan penting," senyum Risa makin lebar dan semoga semoga saja ia di lihat seperti perempuan penting yang harus dituruti kemauannya.
"Sebentar ya Bu," Ramah perempuan itu sambil menekan sejumlah nomor dan mengangkat telepon.
Sekali lagi bilang Ibu, awas aja Luh ceking!
Silahkan tunggu di ruangan itu Bu, pak Ilhamsyah segera turun menemui Ibu."