Tiga Titik Temu

Asep Hendra Kurnia
Chapter #18

Risa dan Heni. Danu dan Titin

Dari balik selimut Dinda memeluk Tinot. Tubuh keduanya memang saling menghangatkan. Tapi pikiran keduanya sedang berjauhan. Ada jarak di hati Tinot, ada kekhawatiran di dada Dinda. Bulir-bulir hujan berloncatan di kaca jendela. Hari terasa suram, padahal ini baru jam 16.00 WIB.

Damin menutup diri dengan tirai plastik tebal. Ia meringkuk di dalam becaknya dan mendekap tubuh sendiri. Hujan menyerbu dari segala penjuru.

Taksi yang dipesan Risa datang.

"Mang Wawan, tolong bilangin sama bi Murti, Heninya saya bawa main ya," ucap Risa.

"Oke."

Risa dan Heni pun masuk ke dalam taksi.

Hujan semakin riuh dan bergemuruh.

Tidak lama kemudian, mereka pun sampai tujuan.

Setelah turun dari taksi. Mata Heni langsung jelalatan dan menarik tangan Risa untuk segera masuk.

Baru kali ini Risa merasakan keseruan menjadi seorang ibu.

Lihat selengkapnya