🍁
Senyum ceria tertoreh diwajah Hana, gadis itu mulai mengangkat tangannya keatas.
Namun hanya beberapa saat sebelum Lia memandang tidak suka kearahnya, membuat Hana kembali menurunkan tangan itu.
Mulai hari ini Hana memutuskan untuk tidak menggoda Mark lagi saat bersama Lia. Setidaknya untuk menghentikan Lia agar tidak semena-mena padanya.
“Ayo!” ajak Mark yang tidak menghiraukan Hana, dan menggandeng tangan gadis itu melewati Keduanya.
Lia membuang tatapan sinis yang dibalas tidak kalah sinis oleh Hana, Gadis itu memutuskan untuk tidak mengalah lagi pada Lia, si King Kobra.
Dan mulai membalas serangan Lia jika gadis itu mengultimatumkan perang.
Bruugghh,,
“Akh!” rintih Lia, gadis itu kembali memainkan peran dengan mengorbankan seragamnya.
ia menjatuhkan diri saat berlalu disamping Hana, seakan-akan Hana menyandungnya.
Secepat mungkin Mark meletakan baki makanannya dan membantu Lia.
Hana yang masih asyik dengan makanannya menoleh terkejut. Terlebih saat Mark memandang tajam kearahnya.
“Bukannya Gue udah kasih peringatan?!”
Mark berdiri dengan penuh emosi lalu menatapnya lebih tajam lagi, seakan ingin menelan Hana hidup-hidup.
“Peringatan buat apa?” tanya Hana dengan Polosnya, gadis itu masih tidak peka dengan apa yang terjadi.
“Buat jangan nyakitin Lia lagi!”
Hana menarik sudut bibirnya keatas, ternyata Gadis itu memainkan perannya kembali, Hana mulai peka dengan situasi ini. Hana pun meletakan sendoknya dan memukul keras meja.
Cukup sudah dirinya bersabar dengan tingkah Lia, kini Hana tidak akan memberinya Ampun.
“Lo masih nggak mau mengakui perbuatan lo? Bahkan untuk kedua kalinya?!”
Nada suara Mark mulai naik melihat sikap Hana yang seakan mengelak dari kenyataan.
“Mark, bahkan aku nggak pernah lakuinya dari awal, sekarang kamu bilang ini untuk yang kedua kalinya?”
Hana menggelengkan kepala tidak percaya, semudah itukah Mark percaya dengan wanita dihadapannya ini?
Lia benar-benar membuatnya geram, Gadis itu mulai mengikis jarak dengan Lia, seketika tangan kanannya terangkat untuk menjambak rambut hitam sebahu Lia.
“Akh,” rintih Lia.
Hana melakukannya sepenuh hati kali ini, Hana tidak akan memberinya ampun lagi.
Baik Mark maupun Jeno dibuat terkejut oleh Hana, detik itu juga Mark menarik lengan Hana kasar, agar menghentikan perlakuannya pada sang kekasih.
“Heh, Adriana Aliya, Ngaku lo!” teriak gadis itu geram.
Hana seakan tidak peduli dengan sekitarnya yang akan menganggap dirinya wanita kasar, malah semakin menarik kuat rambut Lia tak henti, membuat Gadis itu beralih akting menangis.
“Hana… Udah!”
Akhirnya Jeno menarik lengan Mark kuat, dan melapaskan tangan Hana yang ditariknya. Menarik paksa Hana agar menyingkir dari keduanya.
“Udah Han!”
Jeno meraih tangan kanan Hana dan membawanya keluar dari lingkaran manusia yang baru saja menonton aksi mereka.