🍁
Gadis itu menjatuhkan kepalanya dimeja, memancing rasa khawatir Jeno dan lagi bertanya kenapa.
“Jen…Aku nggak bisa …ngapa-ngapain,” lirihnya.
Jeno yang peka lansung memanggil teman-teman mereka, dan menyuruh Raichan membawa tas Hana.
Sedangkan dirinya memilih untuk menggendong Hana turun dari lantai tiga gedung itu.
“Jen..” lirih gadis itu lagi. Kini dirinya menumpu kepala yang berat itu dibahu Jeno.
“Hmmm? Capek banget ya? Pengen tidur?” tanya Jeno, mulai mempercepat langkahnya.
“Nggak, pelan-pelan aja!” intruksi Hana.
Jeno pun memperlambat langkahnya, bahkan laki-laki itu bergerak sangat pelan saat menuruni tangga, tidak memperdulikan teman-teman mereka yang sudah menunggu di parkiran.
Koridor hampir kosong, bahkan sudah kosong. Mereka sengaja pulang terlambat karna Hana kesulitan dengan banyak orang, lagi pula Jeno takut Hana tertabrak oleh para siswa dan siswi yang bergelut di koridor.
Terhitung sudah 3 hari, Jeno sering meminjamkan punggungnya sebagai kendaran untuk Hana. Awalnya gadis itu menolak karna takut Jeno kesulitan.
Sayangnya Jeno tidak menerima penolakan dari Hana, ia tetap teguh ingin memberi bantuan, dan memberi alasan jika Hana tidak berat sama sekali, ia juga menjadikan seragam Hana yang kebesaran sebagai alasan.
“Han, kamu tidur?” tanya Jeno.
Mereka sudah tiba di lantai dasar sekarang, namun gadis itu marsih tidak bersuara sedikitpun.
“Jen…”
“Hmmm?”
“Kamu mau nyanyiin aku?”
Pertanyaan aneh Hana membuat Jeno menghentikan langkahnya.
“K Kenapa?”
“Aku pengen denger suara kamu nyanyi,” pinta Hana.
“Suara aku jelek Han, nanti telinga kamu sakit,” Jeno memberi alasan.
“Gak kok, suara kamu bagus…..ya?”
Gadis itu kembali membujuk Jeno, dan menunggu jawaban dari laki-laki itu. Hana pernah mendengarnya bernyanyi, bahkan diiringi oleh petikan gitar. Kini dirinya ingin mendengar suara itu lagi.
Namun Jeno sepertinya menolak, ia tidak menggubris permintaan Hana. Bahkan bersuara sedikit pun.
“Boleh, jangan ketawain ya!” tuturnya mengulum senyum.
Hana yang mendengar laki-laki itu menyanggupi permintaannya juga tersenyum.
“Kamu pengen lagu apa?” tanya Jeno sejurus kemudian.
“Aku pengen lagunya Ed Sheeran Thinking Oud Loud,” pintanya.
Jeno pun mengangguk, namun dirinya tidak lansung bernyanyi. Jujur saja, Jeno nervous jika bernyanyi dihadapan orang yang di cintainya.
Namun sudahlah, itu permintaan Hana. Siapa yang berani menolaknya.
When your legs don't work like they used to before
And I can't sweep you off of your feet
Will your mouth still remember the taste of my love
Will your eyes still smile from your cheeks
And darling I will be loving you 'til we're 70
And baby my heart could still fall as hard at 23
And I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways