TIME IS GONE

Dwi Budiase
Chapter #14

[SENANDIKA] Kesepian Itu Membunuh Perlahan

Hari-hari Kanaya terasa penuh, tetapi juga kosong. Setelah viral karena aksi heroiknya sebagai penyiar radio, banyak yang mengikuti hidupnya melalui media sosial. Setiap kali dia melakukan live streaming, ribuan orang bergabung untuk menonton dan memberikan dukungan. Kanaya mulai merekam aktivitas sehari-harinya merawat Nenek Mei: memasak, mencuci, dan bercanda bersama nenek tua itu. Dia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa merawat orang yang terlupakan adalah bentuk cinta yang tak ternilai.

Pagi itu, Kanaya menyiapkan kamera untuk live streaming. Di balik layar, ia sudah terbiasa dengan ribuan mata yang mengikutinya. Orang-orang sering memberi komentar positif, mengungkapkan rasa kagum dan terima kasih atas dedikasi Kanaya dalam merawat Nenek Mei. Komentar seperti “Kamu luar biasa, Nay!” atau “Semoga Nenek Mei sehat selalu!” mengisi kolom chat dengan semangat yang hangat.

“Selamat pagi, semuanya!” Kanaya menyapa penonton dengan ceria. “Hari ini, Nenek Mei mau bantuin aku masak, nih,” lanjutnya sambil menyorotkan kamera ke arah Nenek Mei yang sedang duduk di meja dapur, tersenyum kecil.

Nenek Mei, meskipun sering keras kepala, mulai terbiasa dengan perhatian dari "penonton tak terlihat" yang selalu menyemangatinya lewat layar. Kanaya bahkan sering membaca pesan-pesan dari penonton kepada nenek, seperti “Semangat, Nek! Kamu nggak sendiri, kami semua di sini!” yang membuat nenek terkadang tersenyum kecil, walaupun tak selalu menunjukkan secara langsung perasaannya.

“Jadi, hari ini kita mau masak sayur asem, ya, Nek?” tanya Kanaya sambil menyiapkan bahan-bahan di meja.

Nenek Mei mengangguk pelan. “Iya, tapi kamu harus tahu, aku yang paling ahli bikin sayur asem dulu. Semua orang suka masakan aku,” kata Nenek Mei dengan bangga, mengabaikan fakta bahwa kini ia lebih banyak duduk karena lelah yang tak tertahankan.

Kanaya tersenyum mendengarnya. "Pasti enak, Nek! Nanti aku ikutin resep nenek, ya."

Selama proses memasak, Kanaya terus berbincang dengan nenek, kadang tertawa saat bumbu tidak sengaja jatuh, atau saat nenek memberikan saran yang membuat proses lebih mudah. Penonton di live streaming semakin ramai, dan mereka menikmati setiap momen kebersamaan mereka.

Nenek Mei lucu banget!” komentar seseorang di kolom chat.

Beneran inspiratif, Nay, caramu merawat nenek,” tulis yang lain.

Lihat selengkapnya