Langit sudah berubah warna menjadi jingga, Keadaan kampus semakin sepi, para mahasiswa baru sudah banyak yang meninggalkan kampus, tinggal beberapa panitia ospek yang masih berada di sana untuk melakukan penutupan dan evaluasi.
Semoga nggak sendirian nunggu di sini
Itu doa yang selalu keyra rapalkan selagi gadis itu menunggu sahabatnya yang entah pergi kemana terlebih dahulu sehingga dia harus menunggu di dekat pos satpam gerbang masuk kampus, ia menengok kanan kiri yang tampak sepi hanya ada beberapa mahasiswa yang sedang menunggu jemputan atau menunggu ojek online. Ia sangat kesal kepada Mela, sahabat sekaligus teman satu kosnya, dari tadi keyra mencoba menelfon tapi hanya suara operator yang menjawab.
" Belum pulang ?" kata Putra yang tiba-tiba berada di depannya sambil mengendarai motor matic.
Keyra terkejut akan kehadiran putra " kak putra, ngapain disini ?" bukannya menjawab pertanyaan Putra keyra malah balik bertanya.
" Mau beli makan buat anak BEM " jawab Putra.
Keyra hanya menganggukkan kepala sebagai jawabannya, ia kira putra akan langsung pergi dari hadapannya tapi dugaannya salah lelaki itu masih setia berada di situ.
" Katanya mau beli makan kok masih disini?" tanya Keyra penasaran.
Putra menghela nafas pelan " kamu ngapain masih di sini? Nunggu jemputan?" kata putra sambil menatap wajah Keyra.
Tunggu, apakah tadi putra baru mengatakan kamu, hubungan mereka kan sudah berakhir mengapa Putra masih menggunakan kata kamu yang membuat hati Keyra berdegub kembali, Keyra merutuki hatinya yang sangat lemah baru di panggil kamu saja sudah membuat hatinya berdegub, kalau begini bisa gagal pertahanan yang selama ini ia bangun untuk melupakan Putra.
" Nungguin Mela. "
" Emang Mela kemana?"
" Nggak tau " jawab keyra pelan.
" Yaudah aku anter yuk, udah sore ini."
" Nggak usa.. " belum sempat keyra menyelesaikan jawabannya Putra sudah berbicara lagi.
" Tunggu sini, aku ambilin helm, " kata Putra pergi dengan motornya meninggalkan Keyra.
Rencana keyra adalah menghindari Putra sebisa mungkin. Baginya terasa sangat aneh untuk berkomunikasi dengan lelaki itu setelah sekian lama. Tetapi mengapa semesta seolah ingin mempertemukan mereka lagi dengan hal-hal yang tidak terduga, semesta seolah tidak menyetujui rencana Keyra untuk menghindari Putra. Ia jadi mengingat kedekatan Putra dengan vania, apakah mereka benar pacaran? Kalau mengingat sikap perhatian Putra kepada Vania, ia yakin kalau mereka punya hubungan lebih dari teman. Keyra menghembuskan napas kasar, tiba-tiba saja ia teringat percakapannya dengan Mela setelah mengakhiri hubungannya dengan Putra.