Time With You

kita kata
Chapter #3

3 - Nasi Goreng

Putra telah menghabiskan makanannya ia berdiri dan pergi menuju penjual nasi goreng, keyra hanya menatap kepergian putra dan melanjutkan sesi makannya yang belum selesai. Setelah beberapa menit Putra kembali dengan membawa 1 bungkus nasi goreng, keyra penasaran, buat siapa? Bukannya ia tadi sudah makan nasi goreng apa masih kurang, ia ingin sekali bertanya kepada Putra tetapi gengsi. Pikiran keyra melayang ke Vania apakah nasi goreng itu Putra belikan untuknya? Mendadak hatinya terasa tercubit, seperhatian itukah Putra pada Vania?

" Udah selesai ? "

" Eh, iya kenapa kak ?" Keyra tersadar dari lamunannya dan menatap Putra yang sudah berdiri di hadapannya

" Kamu ngelamunin apa sih?" tanya lelaki itu. " Ayo pulang."

" Bentar, mau bayar dulu. "

" Udah aku bayarin. "

" Berapa kak ?" kata Keyra merasa tidak enak.

" Gak usah. "

Keyra berdiri dan mengikuti Putra yang berjalan di depannya, ia terus menundukkan kepala bingung dengan semua ini, semua terasa berjalan tidak sesuai dengan rencananya. Niatnya untuk menghindari Putra, tetapi dia sekarang malah terjebak berdua dengannya.

" Kenapa jalan di belakang ?" Putra berhenti dan menoleh ke arah Keyra yang tertinggal di belakangnya.

" Nggak apa-apa." Ya apalagi kalau bukan buat jaga jarak sama kamu biar usaha move on ku nggak gagal.

" Padahal dulu kalau di tinggal ngambek, " kata Putra tertawa kecil. " Biasanya juga jalan di sebelah aku. "

Pertanyaan Putra telak membuat Keyra salah tinggal. Ya tuhan apa yang di katakan Putra, itu kan masa lalu kenapa dia harus mengungkitnya lagi, dan itu kan dulu waktu mereka masih pacaran, kalau sekarang buat jalan bersebelahan saja sudah tidak ada hak apalagi ngambek.

Keyra mengawasi pergerakan Putra yang sedang melepas jeket bertulis Badan Esekutif Mahasiswa di belakangnya, ia heran mengapa lelaki itu melepaskan jaketnya padahal udara malam ini mulai dingin.

" Nih pakek " kata Putra menyerahkan jaket ke Keyra.

" Nggak usah kak," tolak Keyra.

" Aku tau kamu gak kuat dingin, pakek ya Ra."

Keyra akhirnya menerima jaket dari Putra, ia juga tidak mau ambil resiko kalau semisal nanti alerginya akan kambuh lagi. Mencegah lebih baik kan dari pada mengobati apalgi besok adalah hari pertamanya kuliah masak dia harus jatuh sakit.

" Ra, kos kamu di mana? " tanya Putra.

" di Pugong kak."

" Oke. "

Aduh! Gimana ini nanti Putra jadi tahu tempat kos ku dong?

Perjalanan singkat itu terasa sedikit lama karena ia tiba-tiba merasa canggung padahal kan tadi dia tidak merasa canggung sedikitpun. Ia juga tidak tahu kenapa merasa merasa seperti itu. Harusnya ia bisa bersikap santai seperti sikap Putra padanya. Tetapi Putra memang memilikisifat ramah, tidak seperti dirinya yang sedikit kaku dan malu. Apa mungkin ini karena Putra memiliki pacar baru? Ah tidak, ini mungkin karena sudah lama tidak ketemu.

" Eh, ini kos aku, " kata Keyra setelah melihat bangunan dengan plang bertulis ' Kost Muslimah Pogung Rejo'.

Lihat selengkapnya