Hari ini adalah hari pertama Keyra masuk kuliah, pukul set 7 ia sudah bersiap untuk berangkat, kuliah pertamanya di mulai pukul 7.10 . Keyra membuka aplikasi di ponsel dan memesan ojek online, untuk hari ini ia tidak bisa berangkat bersama Mela karena jadwal kuliah mereka yang berbeda.
Kalau pertanyaanya mengapa ia tidak memilih mengendarai sepeda motor sendiri, itu karena dulu Keyra pernah jatuh saat belajar sepeda motor dan membuat kakinya sedikit patah, sampai harus memakai kruk selama beberapa hari dan mulai dari situ dirinya di larang untuk mengendarai sepeda motor siapa lagi pelakunya kalau bukan Putra, katanya " nggak perlu belajar mengendarai sepeda kalau akhirnya kamu yang selalu ada di boncenganku ", Keyra selalu senyum-senyum sendiri saat mengingat momen itu.
Ah sudahlah itu hanya masa lalu tidak perlu di sesali tapi cukup buat bahan pelajaran saja toh keadaannya sudah berubah bukan seperti dulu lagi, kenyataannya memang dirinya dan Putra sudah tidak bisa bersama. Setelah beberapa menit menunggu, terdengar bunyi notifikasi dari ponsel ternyata itu pemberitahuan kalau ojek pesanannya sudah tiba di tujuan, dengan segera ia keluar dan menutup gerbang kos.
" Dengan Mbak Keyra ? " kata tukang ojek yang berusia kira-kira 40 tahun itu.
" Iya pak."
Udara pagi menerpa kulit putih keyra, sesekali ia memejamkan mata guna menikmati udara yang masih segar, belum terlalu banyak tercampur oleh polusi. Sepanjang perjalanan Keyra dapat melihat suasana kota yang mulai terlihat sibuk, orang-orang berlalu lalang di jalanan ada yang harus berangkat ke kantor, sekolah atapun pasar, dan ia menikmati pemandangan itu sampai akhirnya ada suara dari bapak ojek yang mengalihkan perhatiannya.
Kalian pasti pernah kan saat naik motor dan di ajak bicara dengan sang pengemudi, jawabanya selalu tidak cocok, sang pengemudi tanya A tetapi kalian jawabnya B, akhirnya Cuma jawab iya iya aja di setiap pertanyaan padahal jawabannya belum tentu iya itulah situasi yang di hadapi Keyra saat ini.
" Mbak asalnya dari mana? Asli sini?" kata bapak ojek.
" Apa pak?" tanya Keyra karena dirinya tidak bisa mendengar apa yang di ucapkan bapak ojek tadi.
" Asli dari mana mbak ?" kata bapak ojek sekali lagi sedikit keras
" Iya pak " kata Keyra, dan itu yang hanya ia jawab karena dirinya tidak terlalu mendengar apa yang diucapkan bapak ojek, dan jawaban yang paling mudah adalah hanya iya.
udah tau naik motor masih aja bapaknya ngajak ngomong kan gak denger apa yang di omongin tadi
Setelah beberapa menit akhirnya Keyra sampai di depan gedung yang bertuliskan "Fakultas Psikologi", ia turun dari sepeda motor menyerahkan helm dan uang lalu mengucapkan terima kasih kepada bapak ojek.
***
Keyra meyusuri koridor kampus yang masih terlihat sepi hanya ada beberapa mahasiswa yang berlalu lalang mungkin karena ini masih pagi jadi kampus juga nampak sepi. Keyra terus berjalan hingga tiba di depan ruang kelas, ia masuk ke dalam dan sama seperti keadaan koridor tadi kelas juga nampak belum ramai hanya ada beberapa mahasiswa yang sudah hadir, di dalam kelas juga belum ada satu mahasiswa pun yang di kenalinya hingga pandangannya jatuh kepada salah satu mahaiswi yang tengah asik dengan ponsel.
keyra tersenyum lega akhirnya ia tidak perlu merasa canggung lagi di dalam kelas karena ada salah satu yang ia kenali. Keyra berjalan menuju mahasiswi tersebut dan duduk di sampingnya, mahasiswi tersebut belum menyadari keberadaan Keyra sampai saat keyra menepuk bahunya.
" Hai Ren " Kata Keyra sambil menepuk bahu Rena.
Rena nampak terkejut dan menoleh ke arahnya " Keyra, hai, ternyata kita sekelas " kata Rena sambil tersenyum.
" Iya Ren, syukurlah kita sekelas gue belum kenal satupun kecuali lo," Kata Keyra bernafas lega.
" Sama gue juga belum kenal anak psikologi kecuali lo, kemarin waktu ospek kan satu kelompok hanya kita yang anak psikologi."
Kelas yang tadinya sepi sekarang berubah menjadi ramai seiring kedatangan para mahasiswa yang memasuki kelas, sebentar lagi juga mata kuliah pertama akan segera di mulai dan benar saja beberapa saat kemudian ada dosen yang memasuki kelas, suasana kelas yang tadinya lumayan ramai berubah sepi. Pertemuan pertama biasanya juga hanya di isi sesi perkenalan dan menentukan kontrak belajar, mata kuliah pertama selesai sebelum waktunya dosen memilih mengakhiri karena ini baru pertemuan pertama.