TIMUN EMAS, TERASI, DAN RAKSASA

Oleh: zae_suk

Blurb

TIMUN EMAS

Lihatlah pada sore hari! Suasana yang tampak teduh menentramkan, sama rasanya seperti kau melahap dagingku. Aku Timun Emas, atau orang bilang Timun Suri. Suri yang merupakan Sore hari yang menenangkan. Ukuranku lebih besar dari timun pada umumnya. Warnaku emas mengkilap, sehingga orang membelalakkan mata mereka ketika melihatku yang cantik mengerlap. Aku biasanya muncul di bulan puasa, padahal sebenarnya aku bisa ditanam di musim apapun.

Oh iya, aku ini asli berasal dari kunlun1. Makanya sangat kental dengan cerita dongeng Jawa "Timun Emas". Meskipun tak terlepas dari jasa petani-petani Tionghoa yang menyebarkanku hingga ke nusantara.

Bagaimana dengan dirimu? Aku butuh jasa engkau. Siapakah dirimu Wahai Terasi? Penolongku dari jeratan Raksasa.

***

TERASI

Hei, aku Terasi! Dalam pengertian sunda, namaku berarti yang tercinta (Terasih2). Aku memang sangat gila dicintai. Sebagaimana pangeran walangsungsang membuatku untuk mengirimkan diriku sebagai upeti kepada kerajaan sunda-galuh.

Dulu mana ada sasa, ajinomoto, atau royco. Aku dibuat sebagai bahan utama untuk menyedapkan lidah-lidah orang. Selain tentunya garam yang hanya bermodalkan asin saja. Pembuatanku tentu lebih rumit daripada si garam yang hanya berbahan air laut saja. Aku harus melalui penumbukan si rebon3, makanya asal daerahku pertama kali di Cirebon.

Pernah Cirebon tidak lagi mengirimkanku sebagai upeti, hingga terjadi bentrok antara Cirebon sebagai bawahan dengan galuh sebagai yang diatas. Sampai diriku tak ada, merosotlah pendapatan kerajaan.

Begitu pentingnya aku saat dulu. Namun apakah aku juga penting bagimu? Wahai Timun Emas?

***

RAKSASA

Hahahahah! Aku adalah yang paling besar. Maka kau harus takut serta tunduk padaku. Teriakanku yang menggema cukup membuat orang-orang panik serta menyembunyikan diri mereka. Tetapi aku bisa tahu keberadaan mereka, karena diri mereka begitu kecil di hadapanku.

Aku menjelma menjadi Firaun, atau raja-raja mesir kuno. Mereka begitu menjulang tinggi, bukan hanya pada tubuh, tetapi kekuasaan yang utuh.

Aku juga menjelma menjadi Bandung Bandawasa, sebuah legenda Rara Jonggrang yang menunjukkan betapa kuasanya diriku. Mengutuk si Ratu menjadi batu, karena konspirasinya yang membuatku menggerutu.

Aku cukup tertarik dengan si Timun Emas. Sudah kutunggu dia sampai kuntumnya mekar, gadis dari segala gadis. Darahnya masih perawan, segar yang membuatku menggelepar. Akan kusantap dia begitu gegar.

Namun apakah aku seperti Bandawasa, yang dihianati oleh Rara Jonggrang? Wahai Timun Emas, tetaplah berada pada Gua, tunggulah aku sebelum kau kusantap nikmat-nikmat. Hahahahah!

Lihat selengkapnya