TINTA HITAM

Rizki Mubarok
Chapter #5

Aku Yang Tersisa


Waktu berlalu tanpa belas kasih. Sahabat karibku, yang dulu selalu mengisi hari-hariku dengan tawa, kini telah pergi jauh. Ia meninggalkanku tanpa banyak kata, hanya menyisakan bayangan kenangan yang kian pudar. Aku duduk sendiri, terjebak dalam lamunan panjang yang tak berujung, bertanya-tanya apakah persahabatan memang tak lebih dari persinggahan sementara.

Ayahku kini telah kembali ke pangkuan-Nya, menjadi kenangan yang setiap hari kusapa dalam doa. Rumah yang dulu terasa hangat kini dingin dan sunyi. Kadang aku merindukan suara beliau memanggil namaku, nasihat sederhana di meja makan, atau sekadar tatapan penuh kasih yang mampu menenangkan hati. Namun, kenyataan tak mengizinkan aku mengulang waktu.

Lihat selengkapnya