TINTA HITAM

Rizki Mubarok
Chapter #13

Selanjutnya, Kemana?

Di ufuk barat, mentari perlahan muncul, seakan melawan takdirnya yang biasa terbit di timur. Sinarnya tetap menyala, menembus cakrawala, menyentuh bumi dengan kehangatan yang tak pilih kasih. Ia menyinari jutaan manusia, merangkul setiap makhluk yang bernafas di bawahnya, dan memberi kehidupan pada pepohonan yang terus tumbuh, menggapai langit dengan ranting-rantingnya. Setiap pagi, mentari hadir dengan tujuan yang jelas, membawa harapan baru bagi mereka yang menanti.

Namun, aku tidak seperti mentari. Aku bukan cahaya yang pasti datang, bukan pula pohon yang tahu ke mana akarnya akan menjalar. Aku hanya berdiri di tengah riuhnya dunia, menyaksikan bagaimana hidup terus berjalan tanpa jeda. Setiap orang di sekitarku tampak memiliki tujuan mereka sendiri. Angin yang berhembus membawa kabar dari berbagai penjuru—suara kehidupan yang tak pernah berhenti.

Di jalanan, orang-orang sibuk berlalu lalang. Ada yang tergesa-gesa menuju tempat kerja, ada yang berbincang hangat dengan sahabat, ada yang pulang membawa buah tangan untuk keluarganya. Mereka memiliki arah yang jelas, langkah yang mantap, dan hati yang dipenuhi kepastian. Mereka bangun setiap pagi dengan tujuan yang ingin dicapai, janji yang harus ditunaikan, serta impian yang mereka kejar.

Sedangkan aku? Aku masih berdiri di tempat yang sama, membiarkan waktu berlalu tanpa tahu ke mana aku harus melangkah. Aku bertanya pada diriku sendiri—hendak ke mana setelah ini? Apakah aku harus terus mengikuti arus yang tak kukenal arahnya, ataukah aku harus berhenti sejenak, mencari makna dari setiap langkah yang telah kulalui?

Langit berubah warna, mentari semakin tinggi, dan hari terus berjalan. Namun aku masih di sini, bertanya pada diri sendiri—selanjutnya, ingin ke mana?


Lihat selengkapnya