Canti sedang melakukan pemanasan bersama Manda ketika dilihatnya Leon duduk di salah satu bangku penonton. Seperti biasa dia datang bersama Jemmy dan Andre yang selalu mengikutinya. Canti tidak menyangka ternyata audisi menari seperti ini cukup menarik bagi Leon sampai dia menyempatkan hadir. Ketika akhirnya dia melihat Leon melambai kepada seseorang, Canti tahu siapa yang bisa membuatnya datang ke tempat ini.
Keira membalas lambaian Leon sambil berjalan ke bangku peserta. Canti bisa melihat kepercayaan diri yang terpancar jelas dari wajahnya. Mendadak nyalinya ciut. Bukan hanya setelah Keira tampil dan berhasil memukau semua orang yang hadir, melainkan karena mata Leon yang tidak lepas memperhatikan Keira.
Hari ini Canti harus menerima kekalahannya sekali lagi. Kegagalannya dalam audisi kali ini masih bisa Canti terima karena Keira memang pantas mendapatkan posisi tersebut. Melihat Keira menari tadi, rasanya siapa pun bisa menilai bahwa dia memang terlahir untuk menjadi bintang. Gerakannya begitu lincah dan mampu menyihir penonton. Namun, kalah persoalan cinta, masih menyisakan rasa sesal di hatinya.
Tidak ada yang mengenal Leon sebaik Canti mengenalnya. Mereka pernah menjadi pasangan sempurna yang membuat iri banyak orang. Sering disebut-sebut goal relationship baik oleh followers Canti di dunia maya maupun teman-temannya di sekolah dulu. Canti selalu membanggakan hubungannya dengan Leon dan itu semua tergambar dengan jelas lewat postingannya di Instagram.
Tidak demikian dengan Leon. Seharusnya Canti tahu, Leon tidak pernah sungguh-sungguh dengannya. Leon hanya butuh seseorang di sampingnya untuk menjadi pelengkap. Seseorang yang bisa dipamerkan dan digandeng dengan bangga. Bodohnya, Canti pernah menikmati hal itu. Sampai akhirnya dia sadar posisi itu akan selalu bisa digantikan dengan yang lain. Cewek-cewek populer di sekolah yang akan dengan senang hati menerima Leon.
Melanjutkan SMA di sekolah yang berbeda dengan Leon adalah keputusan yang dirasa tepat. Namun, siapa sangka setelah Papi menikah lagi, Canti akhirnya kembali ke Jakarta dan bertemu lagi dengan seseorang yang pernah mengisi hidupnya. Seseorang yang pernah Canti kagumi setengah mati namun tidak pernah membalasnya dengan cara yang sama. Dan orang itu kini muncul mengagumi orang lain yang tidak pernah Canti bayangkan sebelumnya, saudara tirinya sendiri.
Selesai audisi, Canti memutuskan untuk tidak langsung pulang dan kembali ke sekolah. Suasana hatinya kali ini benar-benar berantakan sehingga membuatnya malas pulang ke rumah dan melihat wajah Keira.
Canti baru saja akan memasuki ruang musik, tempat favoritnya belakangan ini ketika didengarnya sudah terlebih dulu ada orang di sana. Dentingan gitar akustik lembut membuat langkah Canti tertahan. Lagu Untitled-nya Maliq&D’Essentials mengalun lembut, membuat Canti terpukau untuk beberapa saat.
Menyadari ada seseorang yang memperhatikannya, Dimas spontan menghentikan petikan gitarnya. Canti akhirnya berjalan mendekati Dimas.
“Gue nggak tahu kalau ternyata lo jago main gitar dan suara lo bagus banget,” puji Canti tulus.
“Banyak hal yang lo belum tahu dari gue kali, Can,” jawab Dimas sambil tersenyum.
“Kok berhenti sih, lanjutin lagi dong nyanyinya.”
Dimas menuruti permintaan Canti. Dengan piawai dia memainkan beberapa buah lagu. Sesekali Canti ikut bersenandung bersamanya. Untuk beberapa saat, baik Canti maupun Dimas menikmati kebersamaan ini dan larut dalam pikirannya masing-masing.
“Lo tadi nonton audisi, kan?” tanya Canti akhirnya, memecah keheningan di antara mereka. “Kok nggak balik sama Keira?”
Dimas tersenyum tipis. “Keira milih pulang bareng Leon.”
Jawaban Dimas justru membuat suasana hati Canti yang tadi sudah mulai membaik kembali murung. “Lo sendiri, kok malah balik lagi ke sini?”
“Nggak apa-apa, lagi malas pulang aja,” jawab Canti datar.
“Lo pasti sedih, ya karena gagal audisi?” tembak Dimas.
“Gagal audisinya sih biasa aja. Yah, namanya audisi kayak gitu pasti ada yang lolos ada yang nggak, kan,” jawab Canti lagi. “Tapi, lagi-lagi kalah sama Keira ini yang bikin gue kesal. Gue merasa jadi kayak orang bodoh.”
Membayangkan Keira akan menyambutnya pulang dengan tatapan angkuh membuat Canti semakin malas untuk pulang.
“Gue rasa Keira nggak akan berpikiran seperti itu. Jauh sebelum lo masuk CROWN, Keira sudah melakukan persiapan panjang untuk audisi hari ini, jadi menurut gue dia memang layak untuk menang.”
“Yah, salah deh gue cerita malah sama sahabatnya Keira,” gurau Canti.