Titik Balas

Muhammad Fajar Abdurohim
Chapter #4

#4 Balas dendam di mulai

Pagi hari di sekolah, suasana mendadak mencekam. Gino tidak masuk. Katanya trauma berat, bahkan bicara pun gemetar. Para guru bilang dia mungkin diserang perampok, tapi murid-murid mulai bisik-bisik soal “bayangan”.


Vano duduk di kantin, wajahnya serius. Satu tangan menggenggam HP, memutar ulang rekaman CCTV sekolah dari malam sebelumnya.


Dia memperbesar salah satu cuplikan: bayangan yang bergerak sendiri.


"Ini bukan biasa," gumamnya. “Ini sihir…”


Di meja seberang, Kevin nyengir sambil minum soda. “Udah lah, bro. Mungkin Gino halu. Atau sengaja cari perhatian.”


Vano menatapnya tajam. “Kita gak berurusan sama manusia biasa.”



---


Sore hari. Parkiran belakang sekolah.


Kevin baru selesai latihan basket. Dia berjalan sendirian menuju parkiran. Tapi ada sesuatu yang aneh. Lampu jalan padam satu per satu. Angin dingin bertiup, padahal langit cerah.


Bayangannya sendiri mulai goyang… dan kemudian pecah.


“Apaan sih ini?!” Kevin menoleh ke sekeliling. “Vano? Lo ngumpet ya? Bercanda nih?”


Tapi tidak ada siapa-siapa.


Tiba-tiba, bayangan gelap muncul dari balik mobil, membentuk sosok hitam tinggi dengan dua mata merah menyala. Tapi kali ini, sosok itu memiliki bentuk wajah... Kevin sendiri.


Lihat selengkapnya