Langit retak seperti kaca. Aura cahaya dan bayangan menyelimuti sekolah hingga alarm darurat berbunyi. Semua siswa dievakuasi oleh guru-guru. Tapi dua orang masih berdiri di tengah lapangan hancur:
Raka, si pembawa gelap yang dikutuk dunia.
Vano, si penjaga cahaya yang menyimpan luka dalam.
---
Setelah Ledakan
Tubuh mereka terpental ke arah berlawanan. Armor bayangan Raka mulai retak, sedangkan sayap cahaya Vano menghilang. Keduanya terkapar, kehabisan energi.
> “Lo… bilang adik lo mati… karena bayangan?” tanya Raka lemah.
Vano menatap langit, matanya kosong. “Namanya Veil… umur 10 tahun. Ceria, polos… dan dia bisa lihat aura, kayak gue.”
> “Dia yang pertama kali ngeliat bayangan aneh di taman deket rumah. Tapi sebelum sempat ngasih tahu Ayah… dia hilang. Mayatnya kita temuin tiga hari kemudian. Tubuhnya kering. Bekas luka… mirip yang lo bikin di Pak Fajar.”
Raka terdiam. Jantungnya mencelos.
Kalagni, dari dalam bayangannya, tertawa pelan.