Setelah pertempuran di sekolah, pihak sekolah dan media dibuat kacau. Tapi berkat campur tangan Pak Bram dan koneksinya, kejadian itu ditutup dengan dalih "kebocoran gas beracun dan efek halusinasi massal".
Sementara itu, Raka dan Vano diam-diam dibawa ke tempat rahasia — markas tua bawah tanah di balik perpustakaan kota. Dindingnya penuh simbol kuno dan teknologi aneh yang tidak mungkin milik manusia biasa.
---
Vano dan Raka – Awkward Tapi Sadar
Raka duduk di pojokan, masih cuek dan galak.
Vano berdiri dengan tangan menyilang.
> "Jadi… kita harus kerja sama?"
"Gue gak suka… tapi kayaknya kita gak punya pilihan," kata Raka.
"Jangan salah, gue masih pengen ngeludahin muka lo," tambah Vano.
"Sama."
Mereka saling tatap… lalu tertawa kecil.
---
Kemunculan Sekutu Baru
Saat suasana mulai mencair, suara langkah pelan terdengar dari lorong. Lampu berkedip. Vano langsung siaga. Raka siap summon cakarnya.
Tapi yang muncul adalah… seorang siswa cowok. Seragamnya SMA Brawijaya juga. Tapi auranya… beda. Matanya berwarna biru pucat, rambut putih pendek, dan langkahnya tenang kayak angin.
> "Kalian berdua akhirnya sadar juga, ya… kalau kalian cuma pion di permainan Ksharra."
> "Siapa lo?" tanya Vano.