Mimpi Buruk Alen
Malam itu, Alen gak bisa tidur. Di dalam pikirannya, suara lama kembali…
> “Kamu gak bisa milih jadi netral, Alen. Di dunia kayak gini... kalau gak jadi terang, lo bakal ditelan gelap.”
Alen berdiri di balkon markas rahasia, menatap langit yang mulai merah lagi.
> “Myra… gue harap lo gak bener-bener ilang.”
---
Flashback: 2 Tahun Sebelumnya
Myra dulu adalah siswi pintar dan pendiam. Kelas XI IPS 2.
Punya senyuman lembut dan selalu duduk di pojok ruang musik.
Tapi waktu itu, dia satu-satunya orang yang tau Alen bukan manusia biasa. Mereka sering latihan bareng, ngobrol soal dunia, soal energi, soal... arti keberadaan.
> “Kalau dunia ini lenyap, lo bakal nyesel gak?”
“Gue cuma nyesel satu hal, Myra.”
“Apa?”
“Kalau lo ilang, dan gue gak bisa nyelametin lo.”
Sampai akhirnya, suatu malam…
Di bawah sekolah, mereka tanpa sengaja menemukan pecahan dari Gerbang Bayangan. Myra, yang menyentuh pecahan itu, dirasuki energi Ksharra. Tubuhnya melayang, matanya berubah ungu.
> “Aku... melihat semuanya. Dunia ini cuma luka besar, Alen. Dan bayangan... adalah obatnya.”