__________
“Bye… Aku pulang duluan, ya. Sudah dijemput Bapak.” Kata Nadin pada teman-teman sekelasnya sepulang sekolah saat kelas 3 SMP kala itu.
Dia berjalan menuju gerbang sekolah, melihat ke segala arah, mencari sosok lelaki yang selalu mengenakan motor yang cukup tua untuk mengantar dan menjemputnya sekolah.
“Bapak!!!” Teriaknya kencang sambil berlari kecil.
“Eh, anak Bapak sudah pulang. Bagaimana sekolahnya? Lancar?” Tanya Amir – Ayah Nadin – sembari menghidupkan motor.
“Ya… Gitu, deh… Seperti biasa, Pak.” Jawab Nadin yang sedikit susah saat menaiki motor karena roknya yang panjang. “Nad duduk miring boleh, Pak?”
“Boleh saja, tapi pegang Bapak yang kuat, ya. Awas jatuh.”
“Baik!!!”
“Meluncuuurrr!!!!”
“Yeaaayyy!!!"
Di tengah perjalanan…
“Pak, sebentar lagi akhir tahun, ya?”
“Apa, Nak?!”
“Sebentar lagi akhir tahun, kaaann???!!!!”
“Iyaaa!!! Kenapaaaa???!!!”
“Nadin ditunjuk jadi salah satu peserta lomba MTQ se-Kota Medan, lho!!!”
“APAAAA???!!! Bapak gak dengar!!!”
“Nadiiinnn!!!”
“Yaaa???!!!”
“Ditunjuuuukkkk!!!!”
“Yaaa???!!!”
“Jadiii….”
“Yaaa???!!!”
“Salah satu peserta MTQ!!!”
“APAAA???!!!”