Pagi ini, Rayna dan ibunya berhasil membuat ayah terkesan dan senang. Sebuah kejutan kecil yang semalam mereka rencanakan pun berhasil.
“Wah... terima kasih banyak ya kesayangan ayah." Rayna dan ibunya langsung memeluk erat sang ayah.
“Gak ada kado ni buat ayah?”
“Ada dong, ini buat ayah. Rayna pilih sendiri loh itu” Rayna menyerahkan kado yang telah ia siapkan dari kemarin. Kado yang sudah terbungkus dengan begitu rapihnya.
“Wah... udah pandai menawar dong sekarang?”
“Kan belinya di mall yah, mana bisa di tawar”
“Hahaha iya juga ya”
“Sengaja dia tu belinya di mall biar gak payah menawar. Pasti dia carinya yang lagi diskon tuh” ucap sang ibu
“Ibu kok buka kartu sih, kan jadi ketauan kalo ini barang diskon bu" ucap Rayna dengan nada kesal
“Udah - udah, gak papa kok sayang. Yang penting kamu ikhlas memberinya. Gak masalah kok mau diskon atau gimana"
"Ayah... kan aku jadi terharu" anak dan ayah itu saling berpelukan. "Kalo dari ibu mana nih kadonya?”
“Ini, kue terbuat dangan penuh kasih dan cinta” ucapnya seraya mengangkat kue itu.
“Cinta dari mana? Orang itu juga Rayna yang ngaduk kok yah, sampe pegel tangan Rayna”
"Oh... bales nih ceritanya Ray, gitu ya" Rayna hanya cengengesan sendiri di tempat duduknya
Sepertinya sang Ayah sudah mulai capek mendengar mereka berdua berdebat, sama - sama keras kepala dan saling tak mau mengalah.
"Udah - udah. Bu potong dong kue nya"