TITIK PEMBERHENTIAN

Blogky
Chapter #9

9. Bangkit

Hari ini adalah hari di mana pemenang lomba akan diumumkan. Jadwalnya sore nanti akan diumumkan melalui link yang sama sewaktu mendaftar kemarin.

“Ray, gimana? Udah siap sama pengumuman nanti?”

“Kalo aku belum siap pun, gak mungkin pengumumannya bakal diundur kan kak? Ya, bagaimana pun aku harus siap. Apa pun itu hasilnya, setidaknya aku udah berusaha kak” gadis itu tersenyum.

“Ya, bagus itu. Ray, ada yang mau kakak bilang”

Syad buruan mulai” teriak seseorang yang tak jauh dari mereka

“Iya, bentar.” jawabnya pada orang yang memanggilnya. Kemudian pandangan Irsyad kembali menatap Rayna, ia terlihat ragu. “Em... Ray” 

“Udah kak nanti aja, udah ditungguin tu” ucap Rayna seraya melihat ke arah orang yang berteriak tadi, pandangannya masih tertuju kearah mereka.

Irsyad mengangguk dan berjalan menghampiri temannya. Pandangannya yang masih melihat kearah Irsyad beralih kepada orang yang tiba - tiba berdiri di samping nya.

“Hari ini adalah hari terakhirnya disini” Rayna hanya terdiam. Menyadari tak mendapat respon, ia langsung memperkenalkan dirinya

“Kenalin, gue Dika.” ia mengangkat tangannya, untuk berjabat tangan. Namun tak kunjung dibalas oleh Rayna

“Gue anggota baru, makanya lo gak pernah liat gue”

“Gue Rayna. Tapi kayanya anak baru lebih tau banyak tentang klub ya?”

Dia mengangkat sebelah alisnya “oh... ucapan gue tadi? Tadi gue gak sengaja denger dari anak – anak lain. Gue kira lo tau, lo pacarnya kan?”

Rayna tak lagi menghiraukannya, ia berjalan mendekat ke depan sesuai instruksi.

“Oke jadi berhubung semua udah pada ngumpul disini. Kak Irsyad akan mengucapkan sepatah dua patah kata yang mungkin akan menjadi kata - kata terakhir dari dia untuk klub ini. Kepada Irsyad dipersilahkan” Rayna memandang Irsyad, dan tak sengaja pandangan mereka bertemu, namun tanpa ekspresi.

“Oke, selamat siang menjelang sore semuanya. Pada kesempatan ini saya akan mengucapkan kata perpisahan pada kalian semua. Seperti yang kalian tau, waktu saya berada di kampus ini sudah tidak lama lagi”

Iya, ini adalah kesempatan terakhir untuk Irsyad dan Rayna bertemu, mungkin. Rayna paham betul dunia kerja jauh lebih sibuk dibandingkan sekarang.

Setelah acara perpisahan sederhana dengan anak klub, Irsyad mengajak Rayna pergi. Mereka kembali pergi ke danau, duduk di tepian, pandangan mereka menatap lurus ke depan, tanpa suara dan kata.

Lihat selengkapnya