Hari yang ditunggu akhirnya tiba, saat di mana semua mahasiswa mengenakan baju toga kebanggaannya. Wajah yang sudah terpoles make up, serta mengenakan baju dengan begitu rapih dan anggunnya.
Serangkaian acara berjalan meriah dan juga haru. Momen saat teringat akan semua pengorbanan yang telah dilakukan, perjuangan para orang tua, dukungan keluarga dan sahabat. Membuat Rayna dan para wisudawan lainnya menitihkan air mata.
Terutama untuk Rayna, yang awalnya menjalani semua ini atas dasar terpaksa, kini Rayna sudah bisa menerimanya. Bahkan, ia menikmatinya sekarang. Tak ada rasa kecewa, justru ia berterima kasih pada ibunya. Rayna tak tau akan jadi apa dia, jika sosok ibu yang ia miliki tak seperti ibunya saat ini.
Saat acara sudah selesai, Rayna mencari keberadaan kedua orang tuanya. Namun, datang seseorang yang menghampirinya, Dika.
“Hai, Ray” sapanya dengan ramah. Kali ini dia terlihat sangat tampan, dengan jas berwarna hitam dan juga sepatu berwarna senada yang sangat cocok ia kenakan. Dan tak lupa rambut keritingnya, yang sudah dibuat sedikit lebih pendek, yang membuatnya tampak tak begitu keriting. Dan sekarang ia membawa buket bunga.
“Eh, Hai” Rayna melihat dari atas hingga bawah, memperhatikan siapa manusia yang ada di hadapannya.
“Dika?” ia mengangguk “Bisa ganteng juga lo! Asli, gak nyangka loh gue ini itu lo, wow!” Rayna tampak begitu takjub dengan lelaki yang ada di hadapannya sekarang
“Gue memang ganteng kali Ray, lo nya aja yang selalu memandang gue dengan sebelah mata. Baru sadar kan lo sekarang” Rayna menggelengkan kepalanya
“Sifat kepedean lo tapi gak berubah sih”
“Hahahaha... bisa aja lo Ray, by the way selamat ya. Lulus juga akhirnya. Lo juga cantik banget hari ini, gue sampe ragu tadi mau negur, takut salah orang”
“Dik, Makasih loh. Tapi kayaknya lo juga mandang gue hanya dengan sebelah mata ni. Lo pikir gue sejelek itu apa tanpa make up? Selamat juga ya, akhirnya lo lulus juga. Gue pikir lo bakal setahun lagi di kampus ini”
“Enak banget lo kalo ngomong. Tapi beneran lo tampak cantik hari ini”
“Oh... terimakasih kalo gitu, jarang jarang kan seorang Dika muji gue. Ngomong - ngomong, udah dapat buket bunga aja lo. Dari fans lo ni pasti”
“Eh... ini tu punya lo, tadi ada yang nitip ke gue.” Dika menyerahkan buket bunga kepada Rayna