'Banyak yang bilang kalo jodoh itu akan datang di waktu yang tepat, tanpa tau kapan, dan bagaimana pertemuannya. Yang pasti, kita harus menunggunya, sembari mempersiapkan diri menjadi lebih pantas untuknya. Ya, anggap saja dia juga sedang mempersiapkan diri sebelum bertemu dengan mu.'
🍃🍃🍃
Sebuah pertemuan, kembali mempertemukan Rayna dan Dika di sebuah tempat perbelanjaan. Sebuah pertemuan yang tak disangka, dan terlihat jelas perbedaan sosok Dika.
“Ray” Rayna menengok ke kanan dan kiri mencari siapa yang memanggilnya. Saat ia memutar tubuhnya, ia melihat sosok lelaki yang sedikit berisi menatap dirinya. Merasa mengenali orang tersebut sontak Rayna memukul pelan lengan lelaki itu.
“Dika? Ya ampun, gue kira siapa. Kok gemukkan lo sekarang?” tanya Rayna antusias
“Udah lupa lo sama gue? Gemuk itu tanda bahagia tau” ucap nya, pembelaan
“Beda banget lo sekarang. Bahagia banget tampaknya tapi kok masih sendiri?”
“Ck... sendiri juga bisa bahagia kali. Lo juga sendiri, tapi kalo diliat – liat kayaknya lo gak bahagia sih, kurus soalnya” Rayna menatap tajam kearah Dika, disusul dengan suara tawa nya.
“Lo masih aja ya ngeselin” Rayna berjalan duluan meninggalkan Dika yang masih tertawa, tanpa sadar orang di sekelilingnya sedang memperhatikannya. Ia pun langsung melangkah dengan cepat mengejar Rayna.
“Lo juga masih sama, suka ngambek. Eh gue traktir es krim yuk, mau gak?” langkah Rayna langsung berhenti, ia menatap Dika dengan senyumnya.
“oke, let’s go” ia melanjutkan langkahnya kembali, Dika yang masih di belakang hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya.
🍃🍃🍃
Dilihatnya Rayna yang tampak lahap menyendokkan es krim masuk dalam mulutnya, tanpa sadar bibirnya tersenyum tipis. Rayna yang merasa diperhatikan langsung melihat kearah Dika yang juga tampak terkejut dengan tatapan Rayna.
“lo kenapa? Udah cair tu es krim lo” seraya menunjuk dengan dagunya
“Eh, iya. Gimana kehidupan lo sekarang? Lo beneran gak bahagia atau gimana?”
Rayna meletakkan sendoknya “Masih aja lo. Hidup gue ya masih gini – gini aja, dan gue bahagia”
“Terus, kisah asmara lo?”
“Dika, lo masih aja ya kepo. Please jangan bahas masalah itu, gue seketika langsung pusing kalo harus membahas itu”
“Kenapa lagi? Ingat masa lalu? Cari kali yang lain”
“Gak ada yang mau serius, belum nemu gue”
“Lah ini sekarang lo udah nemu” Rayna mengerutkan keningnya, melirik ke kanan dan ke kiri
“Mana? Ada emang?”
“Ni di hadapan lo. Gue!” lelaki itu tersenyum
“Kok jadi elo?”
“Yaelah bercanda kali, serius amat lo. Lo gak mau coba cari pacar dulu gitu?”
“Enggak, gue butuh yang serius bukan cuma obral kata - kata”
“Yaudah, nikah aja terus kalo gitu”