TITIK PEMBERHENTIAN

Blogky
Chapter #15

15. Masa lalu

Setelah dua hari merasa ada yang aneh dengan anak dan istrinya, membuat ayah kebingungan sendiri.

Sang istri yang lebih sering berada dikamar, sang anak yang sering berangkat kerja pagi dan pulang sudah petang. Ayah paham betul dengan sifat keduanya yang sama – sama keras kepala, saling diam kalau ada masalah. Namun, kali ini rasanya beda, seperti tak ada yang berniat untuk memulai interaksi lebih dulu.

“Bu, makan di luar yuk, sambil jalan – jalan sama Rayna juga. Udah lama kita gak pergi bareng - bareng bertiga”

“Mas aja berdua, ibu capek”

“Ayo dong. Entar Rayna udah sama suaminya, waktu untuk kita semakin berkurang”

“Anaknya aja belum tentu mau, cape ibu ngomong sama dia”

“Jangan gitu dong Bu, kasih dia waktu dulu buat mikir. Udah banyak hal loh yang kita ikut campuri, kali ini biar dia yang tentui sendiri”

“Mas lagi, sama aja kayak anaknya. Mas juga gak setuju sama Irsyad?”

“Bukan gitu maksudnya Bu. Kalo ibu masih marahan sama dia, kapan dia mau mikirnya coba Bu? Baikkan ya! mas gak mau tau, cepat siap – siap sekarang. Ayah mau ke kamar Rayna dulu” ayah langsung berjalan meninggalkan ibu yang masih terlihat kesal.

Sementara itu, Rayna yang juga berada di dalam kamarnya, sedang membaca novel terbarunya.

Tok... tok... Tok...

Cklek..

Rayna langsung membenarkan posisinya

“Ayah ganggu ya?”

“Ha? Enggak kok, ada apa yah? Masuk yah” Ayah pun melangkah kan kakinya masuk

“Jalan – jalan yuk, makan di luar gitu. Udah lama banget kan gak keluar bareng – bareng”

“Sama ibu juga?”

“Iya dong, yuk! Kamu lagi gak sibuk kan? Kalo kamu mau sambil bawa novel kamu juga gak masalah kok” Rayna hanya menggigit bibir bawahnya, seraya berpikir

“Ayah tau kamu lagi marahan kan sama ibu kamu? Ibu udah maafin kok, paling juga nanti minta maaf. Masa kamu gak mau maafin?”

“Yaudah deh, Rayna siap – siap dulu”

“Nah gitu dong, ayah tunggu di depan”

🍃🍃🍃

Suasana perjalanan di mobil kali ini terasa berbeda, tanpa ada percakapan. Hanya ada suara radio yang terdengar sedang saling menyapa.

Lihat selengkapnya