TITIK PEMBERHENTIAN

Blogky
Chapter #20

20. Akhir penantian

Dimalam yang tenang, hanya terdengar suara rintik hujan yang jatuh mengenai benda. Suaranya terdengar nyaring dan menenangkan. 

Suasana yang sejuk membuat Rayna ingin meminum coklat hangat kesukaannya. Ia bangkit dari tempat duduknya, melangkah perlahan keluar kamar dan menuju kearah dapur.

Saat Rayna sedang membuat coklat hangat, terdengar suara pintu kamar ibunya terbuka. Terlihat sang ibu berjalan ke arahnya.

“Ibu mau coklat hangat juga?” tawar Rayna

“Ibu mau teh hangat aja deh”

“Biar Rayna buatkan Bu, ibu duduk aja”

“Oke... ibu tunggu di situ, jangan terlalu manis ya” Rayna mengacungkan jempolnya. Dengan segera ia membuat teh hangat milik ibunya.

Rayna berjalan mendekati ibunya dengan dua gelas ditangannya. Teh hangat milik ibunya, dan tentu saja coklat hangat miliknya.

“Ini Bu, teh hangat tidak terlalu manis” ucap Rayna sambil menampilkan senyum manisnya

“makasih sayang” Rayna duduk di samping ibunya. Dengan segera mereka menyeruput minuman itu.

“Ahh....” seru mereka bersamaan

“Enak banget hujan – hujan begini minum yang hangat” ucap ibunya, dan dibalas anggukan Rayna pertanda setuju

“oh iya, jadi gimana sekarang Ray?”

“Masih, belum yakin Bu”

“Ibu minta maaf ya sama kamu. Ibu sadar betul selama ini kamu pasti merasa tertekan” Rayna mendengarkan ibunya, dan tak berniat memotong ucapannya.

“Dan untuk yang kali ini, ibu menyerahkan semuanya sama kamu. Ibu gak akan maksa kamu lagi, tapi ibu rasa kamu perlu tau alasan ibu melakukan semua ini” sang ibu dengan perlahan menjelaskan

“Cuma kamu yang kami punya Ray, kamu harapan keluarga ini. Kami mau semua yang terbaik untuk kamu, kami gak mau kamu menderita dikemudian hari. Mungkin kamu akan berpikir kalo ini adalah alasan klasik yang mungkin kamu sendiri malas mendengarnya. Tapi, memang begitu kenyataannya. Dan soal perjodohan ini, kamu harus tau kalo ini adalah pesan terakhir dari kakek kamu.”

“Kakek?”

“Iya. Ibu Ana itu udah seperti anak angkatnya kakek. Bu Ana orang yang selalu ngebantuin kakek dulu sewaktu lagi susah. Terus sewaktu kakek mau meninggal, kakek sempat berpesan jangan sampai hubungan keluarga dengan ibu Ana itu putus. Kemudian saat Bu Ana melahirkan anak laki - laki, dan ibu melahirkan kamu, kami memutuskan untuk menjodohkan kalian. Namun, karena pekerjaan ayah, kita akhirnya pindah dan juga kehilangan kontak. Waktu terus berlalu, hingga akhirnya ibu bisa kembali mendapatkan kontak Bu Ana. Kami memutuskan bertemu, dan dia ternyata masih ingat sama nasehat itu. Hingga pertemuan waktu itu berlangsung” tutur ibunya

“Mungkin Rayna juga akan melakukan hal yang sama jika Rayna ada diposisi ibu, Rayna bisa mengerti kok Bu. Ibu gak salah, justru Rayna yang berterimakasih sama ibu dan juga ayah, Rayna sendiri juga gak tau gimana jadinya kalau ibu gak peduli sama Rayna” Rayna memeluk ibunya erat, tanpa seizinnya air mata nya menetes, ada perasaan lega di dirinya sekarang.

“Makasih ya sayang. Sekarang semuanya ibu serahkan ke kamu, kamu mau menerima atau menolak, ibu gak akan memaksa kamu. Tapi, sebaiknya kamu mengatakannya dengan segera” Rayna menatap ibunya

“iya Bu” Jawab Rayna, kemudian ia kembali memeluk ibunya.

🍃🍃🍃

Di sepertiga malam Rayna sengaja bangun dari tidurnya. Membasuh wajahnya dengan air wudhu yang terasa dingin, namun tak begitu ia hiraukan. 

Dalam sujud nya ia menyerahkan semua pada sang maha kuasa, maha membalik kan hati manusia. Memohon ampun, memohon petunjuk kepada-Nya. Sesungguhnya hanya kepada-Nya lah sebaik baiknya tempat untuk meminta petunjuk.

Setelah selesai, Rayna merasakan kelegaan dan ketenangan dalam hatinya. Setelah selesai ia menyempatkan untuk membaca kitab suci Alquran.

Lihat selengkapnya