Titik tanpa koma

MiHizky
Chapter #1

PROLOG

Di kamar mandi aku meremas kencang bajuku hingga lusuh. Jemariku yang keriput seakan kebas dalam balutan busa. Ada yang panas dan tercabik di dalam sini. Berkali-kali kutepuk dada yang nyeri. Ini seperti ditusuk ribuan jarum jahit tepat di ulu hati, mati rasa. 

Dalam gemetar juga amarah yang meletup, ku lempar kuat sikat di atas bak hitam. Benda tak bersalah itu terpental setelah menghantap dinding. Lalu, tergolek di atas lantai keramik. 

Susah payah aku menahan isak, hingga satu butir air bening meluncur di pipiku. Padahal aku sudah menggigit bibir bawah sampai lecet, malahan muncul bercak darah. Tetap saja, aku tak kuat meredam bunyi rintihan suaraku.

Lihat selengkapnya