Titik Temu

Hana Lestari
Chapter #2

Ospek

Masa Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) adalah masa yang akan selalu diingat oleh banyak orang yang melanjutkan kejenjang perguruan tinggi. Terutama bagi mahasiswa baru ini sangat bertujuan untuk mengenal dunia perkuliahan .

Gisandra atau yang biasa dipanggil Gisa, mahasiswi semester enam yang beruntungnya ikut dalam mengospek mahasiswa atau mahasiswi baru. Menurut Gisa ini kesempatan emas untuk balas dendam. Ya, karena dulu Gisa merasakan bagaimana rasanya menjadi mahasiswa baru yang selalu salah dimata seniornya. Gisa harus tampil cantik, anggun dan yang pasti galak! Supaya juniornya tidak seenaknya dengan dirinya. Gadis dengan rambut sedikit bergelombang itu mulai merapikan apa saja yang harus ia bawa.

Ini hari kedua masa ospek bagi mahasiswa baru yang dilaksanakan disetiap Fakultas masing-masing. Biasanya hari pertama dilakukan untuk keseluruhan mahasiswa baru yang diterima di kampus tersebut. Dan hari keduanya baru dilaksanakan oleh setiap Fakultas.

"Kalian sebagai mahasiswa dan mahasiswi baru harus tau visi dan misi Fakultas dan jurusan masing-masing," ucap Rion yang memberikan informasi kepada mahasiswa baru.

Mahasiswa dan mahasiswi berbaris mendengarkan arahan dari ketua BEM, yaitu Rion Abraham. Laki-laki dengan berbalut almamater berwarna hijau itu sangat tampan dilihat dari sisi mana pun. Tak heran jika para junior khususnya wanita menatap dengan tatapan memuja.

Gisa dan kedua temannya, yaitu Lia dan Jenny. Berdiri mengawasi mahasiswa lain yang mungkin saja akan ada yang datang terlambat atau tidak memperhatikan arahan tersebut. Gisa memasang raut wajah datar, ia tidak ingin terlihat lembut sekarang. Karena, tujuan awalnya adalah menunjukkan kalau dirinya patut dihormati.

"Hei ... Kamu enak ya jam segini baru datang. Kenapa baru datang?" tanya Gisa saat melihat seorang laki-laki yang ia yakin mahasiswa baru itu berjalan dengan santainya memasuki barisan paling belakang.

"Ya karena gue baru dateng," jawab mahasiswa baru itu dengan entengnya.

"Astaga. Kamu ya masih mahasiswa baru aja udah belagu, ngomongnya pake Lo-Gue lagi," geram Gisa.

Mahasiswa baru tersebut melihat Gisa dari atas sampai bawah dan naik lagi hingga tepat pada dadanya. Spontan Gisa menutupi dadanya dengan tangannya. Gisa tahu arah tatapan laki-laki tersebut. Sungguh tidak sopan!

"Gisandra. Nama yang cantik tapi sayang ... Bukan sayang tapi malang. Gak sesuai dengan wajahnya dan gak usah lo tutupi itu gue cuma mau liat nama lo bukan punya lo itu," ucapnya remeh.

"Resek banget sih. Berani-beraninya lo bicara gak sopan sama senior lo. Awas lo ya lo pantas dapat hukuman! Selain telat lo juga melakukan pelecehan." Gisa benar-benar marah kali ini, berharap dapat pujian dari mahasiswa baru malah dapat cacian seperti ini.

"Pelecehan? Bagian mana gue lecehin lo?"

Laki-laki di depannya ini benar-benar membuatnya naik darah. Bahkan kepalanya mendidih saat mendengar ucapannya. Ingin sekali Gisa menonjok wajah laki-laki tersebut.

"Waktu lo bilang kalau gue jelek," teriak Gisa tepat di depan wajah junior sok itu.

"Hahhaha ... Berarti bener kalau lo memang jelek." Suara tawanya sampai terdengar oleh orang-orang yang ada sekelilingnya.

"Ihhh kok mulut lo pedes banget sih. Udah deh siapa sih nama lo. Cepetan jawab?"

Lihat selengkapnya