Titik Temu

Ali Wardani
Chapter #4

Pria Misterius

JALAN Sultan Alauddin, Pukul 19.00 Wita. Sidik dan Ita sampai di depan sebuah apartemen berlantai 10 berwarna putih. Pada pertengahan dan juga bagian bawah apartemen itu terlihat terang, namun tampak gelap di bagian atasnya. Memberi kesan bahwa penghuni lantai atas belum tiba di apartemennya, atau mungkin malah lantai atas tersebut memang tidak berpenghuni. Persis depan apartemen tersebut terhampar tempat parkir yang tak begitu luas. Hanya bisa menampung tak lebih dari lima mobil dan sepeda motor. Sedang di pinggir tempat parkir itu, tepat depan apartemen tadi, berdiri tegak sebuah lampu jalan yang terlihat letih. Muram redup menyinari dua orang polisi di bawahnya.

“Apa benar ini alamatnya?” tanya Sidik pada Ita.

“Iya, tidak salah lagi! Apartemen Alauddin Putih!” jawab Ita yakin.

“Ayo masuk!” kata Sidik sembari berjalan meninggalkan Ita. Mengarah ke apartemen Alauddin Putih yang terlihat sepi dari depan.

“Memangnya kau tahu lantai berapa?”

“Ahhh! Hmmm!” Sidik terhenti. Ia kebingungan mendengar pertanyaan Ita. “Lady’s first!” kata Sidik tersenyum memandang ke arah Ita sambil melambaikan tangan sepinggang seperti sedang menerima tamu.

“Hahaha! Makanya, jangan sok tahu!” kata Ita berjalan melewati Sidik seperti tuan putri yang melewati seorang pengawal. Sidik hanya tersenyum dan mengikuti Ita berjalan ke depan pintu apartemen. Mereka memasuki lobi apartemen yang terlihat sepi. Hanya berisi beberapa kursi berderet yang kusam. Sidik dan Ita berjalan terus menuju sebuah lift yang berada tepat beberapa meter dari pintu masuk. Sidik diam mengamati sekitar dengan curiga. Tanpa sadar ia memegang dagunya. Salah-satu kebiasaan unik Sidik jika sedang berfikir. “Aneh, kenapa sepi sekali!” gumam Sidik dalam hati. Matanya terus mengamati sekitar. Seolah ia tahu bahwa sesuatu akan terjadi malam ini. Ita yang menyadari kebiasaan Sidik itu hanya tersenyum. Menurutnya, kecermatan dan kehati-hatian Sidik mungkin adalah kunci keberhasilannya memecahkan banyak kasus selama ini.

“Ada yang aneh?” tanya Ita tiba-tiba. Mereka kini sedang berdiri menunggu lift.

“Ahhh! Tidak ada!” jawab Sidik terkaget. Lalu tiba-tiba, “Brakk!”. Seorang pria yang keluar dari lift menabrak Ita. Membuatnya terdorong sedikit, namun tak sampai terjatuh.

“Maaf! Saya terburu-buru!” kata pria itu berlalu begitu saja. 

Lihat selengkapnya