Xavier bertanya, penasaran, "Apa yang kamu maksud dengan kata-katamu?"
Pria berjubah hitam menarik tudungnya perlahan-lahan, menampakkan wajahnya kepada Xavier. Bibirnya melengkung membentuk senyuman licik dan ekspresi tanpa rasa takut, sementara matanya berbinar-binar dengan sorot penuh teka-teki.
"Aku adalah Leonidas," pria berjubah hitam itu menyatakan, suaranya mantap dan percaya diri.
Xavier, meski masih merasa ragu tentang situasi yang sedang berkembang, tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Leonidas? Apa yang kamu inginkan?"
Senyuman Leonidas tetap ada, seolah-olah dia benar-benar menikmati kebingungan Xavier. "Kamu bisa dibebaskan, tetapi ada beberapa syarat."
Xavier, yang merasa cemas sekaligus penasaran, mendesak lebih jauh, "Syarat? Apa itu?"
Leonidas tidak memberikan jawaban langsung. Sebaliknya, dia mengisyaratkan ke arah ruangan dengan lambaian tangannya, membuat cahaya lilin yang berkedip-kedip memancarkan bayangannya yang menyeramkan di dinding.
"Seseorang akan menjelaskannya padamu. Tolong, izinkan aku sebentar." Dia bertepuk tangan tiga kali.
Menanggapi aba-abanya, tampak beberapa bayangan mendekat. Dalam hitungan detik, empat prajurit yang menjulang tinggi muncul dari bayang-bayang. Kehadiran mereka sangat mengesankan, dan Xavier dapat merasakan kekuatan dan disiplin mereka; membuatnya paham bahwa dia berada di dalam situasi yang sangat serius dan penuh teka-teki daripada yang pernah dia bayangkan.
Leonidas berkata, "Mereka akan mengawalmu. Ikuti aku."
Xavier, yang tidak memiliki banyak pilihan, mengangguk ragu. Xavier menghadapi situasi yang sulit untuk diterka, dan dia hanya bisa bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya saat dia patuh mengikuti Leonidas dan pengawalnya. Pikirannya berkecamuk dengan pertanyaan dan ketidakpastian.
Ketika mereka bergerak melalui lorong-lorong besar bangunan itu, cahaya lilin yang berkedip-kedip memunculkan bayangan yang menyeramkan di atas taplak-taplak yang mewah. Xavier tidak bisa menepikan pikirannya bahwa dia berada di situasi yang belum pernah dia hadapi sebelumnya.