John terpana melihat penolongnya. Pria itu sungguh sangat mirip dengannya, hampir seakan-akan seperti salinan sempurna. Mereka berbagi ciri-ciri fisik yang sama, tetapi yang membedakan ialah rambut panjang hingga kumis dan janggut pria itu. Namun, yang membingungkan John adalah kesamaan pria ini dengan hologram yang dia lihat di rumah Gertrude, menimbulkan pertanyaan yang semakin membelit benaknya.
Pakaian yang dikenakan oleh pria penolong itu juga menarik perhatian John. Meskipun tampak elegan, warna-warna gelap pada jaket panjang dan pakaian ketat yang hitam memberikan kesan yang misterius dan kelam. Seolah-olah ada lebih banyak yang tersembunyi di balik penampilan fisik dan pakaian yang dikenakan pria itu.
Salah seorang penyerang misterius yang sebelumnya mencoba menyerang John, tiba-tiba melihat peluang dan cepat-cepat mengangkat pistolnya. Namun, sebelum dia bisa melepaskan tembakan, pria penolong itu dengan sigap lebih dulu menembak dengan tepat ke arah kepala penyerang tersebut. Suara laser yang berkelebat, mengisi udara dengan ketegangan sesaat.
John, yang sebelumnya tengah berfokus dengan kehadiran sang penolong, tersentak dan dengan cepat menoleh ke belakang. Pandangannya terpaku pada pria misterius yang tergeletak tak bernyawa di tanah. Ekspresinya mencerminkan campuran antara ras kaget dan rasa lega, menyadari bahwa pria penolong tadi telah menyelamatkannya lagi dari bahaya yang mengintai. Dalam sekejap, situasi berubah, dan John sadar bahwa setiap tindakan dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati di tengah situasi yang tak menentu.
John kembali mengalihkan pandangan ke depan. "Siapa kamu?"
Pria itu membalik badan, bersiap untuk pergi. "Ada lima orang utusan pemerintah yang sedang mengejar Gertrude. Kita tidak bisa tinggal diam."
John tersentak, lalu berpikir sejenak. Dia paham bahwa yang muncul di rumah Gertrude tidak semua orang yang mencarinya. "Baiklah."
Pria berambut panjang itu berlari cepat, dan John yang bergegas mengejar untuk menempatkan diri di sampingnya. John memperhatikan pria tersebut dengan saksama, matanya meneliti setiap detail wajah pria itu. Melihatnya dari dekat, John mulai mengenali tanda-tanda yang mengungkap siapa sebenarnya pria itu. Sementara itu, pria berambut panjang itu tidak bisa menahan senyum saat melihat John memandangnya, seolah-olah dia tahu bahwa jati dirinya kini terungkap di mata John.
"Sudah tahu siapa aku, kan?" tanya pria itu.
John mengangguk. "Kamu adalah aku dari masa yang berbeda."
"Lebih tepatnya, aku berasal dari tahun 3090," jawab John masa depan.
"Berarti kamu berasal dari masa yang sama dengan Gertrude?" tanya John.
John masa depan mengangguk. "Tapi aku berkelana, dan tidak pernah menetap di satu masa."