WC
"Gawat gawat gawat!! Kenapa bisa begini!?? Kok wajahku jadi kayak gini?"gumam Angel dengan badan gemetarannya.
Angel akhirnya keluar dari dalam kamar WC dan melihat wajahnya di kaca. Dia memperlihatkan berbagai ekspresi kepada kaca dan menilai dirinya yang sekarang. Dia memang cantik. Saking cantiknya, Angel ingin melihat lebih lama penampilan barunya.
***
"Hai!! Nama lo Angel ya? Lo cantik banget Ngel!!"puji teman sekelasnya sambil mencubit kedua pipi Angel.
"Iya! Rambut dia juga bagus,"ada juga yang memain mainkan rambutnya.
"Angel, kenalin, nama gue Karin, ini Rista, itu Gea,"kata seorang perempuan bernama Karin.
Angel mengangguk dan tersenyum ramah.
"Karena hari ini hari pertama kita berteman, gimana kalau kita makan di kantin!! Gea traktir!!"ajak Rista sembarang.
Angel senang melihat 3 teman barunya. Ini pertama kalinya Angel mendapatkan teman di sekolah.
Brak!!
Angel tak sengaja menabrak seseorang membuat handphone mereka berdua saling terjatuh.
"Aduh!!"Angel memegang kepalanya yang sakit.
"Ukh!!"
Angel mendongakkan kepalanya dan melihat seseorang yang tertabrak olehnya.
"Eh!! Lo bukannya maling!!?"tanya Angel kecoplosan.
"Maling? Gue aja belum kenal lo!!"sahut anak laki laki itu.
"Jangan pura pura gak tahu!! Lo itu yang rebut video game.."Angel berhenti berbicara, dia teringat bahwa dia memiliki penampilan yang berbeda dengan waktu itu.
"Eh, gak apa apa, kayaknya muka lu aja yang mirip, maaf, hehe,"Angel mengambil handphonenya lalu pergi bersama temannya.
"Hm.."anak laki laki itu mengambil handphonenya yang masih di bawah.
"Eh? Hp ku kok ada muka cewek!!?"kaget anak laki laki itu melihat walpaper latar belakang handphonenya terdapat muka perempuan berkacamata.
"Tunggu.. Kok kayak pernah liet nih muka.."
***
"Nyam Nyam.."Angel memakan sosis gorengnya dengan lahap.
"Makanan di sini enak enak ya!!"puji Karin.
"Iyalah!"seru Rista.
Tiba tiba mata keempat sahabat itu tertuju kepada seseorang yang sepertinya sedang di buli.
"Eh? Siapa itu? Kok ribut banget?"Gea mulai penasaran.
Angel mencoba melihat dari kejauhan. Dia mulai mendengar pujian iri dari siswi lain.
"Siapa dia?"tanya Angel sambil menunjuk ke arah perempuan yang dikerumuni banyak siswi lain.
"Oh, dia itu perempuan tercantik di sekolah kita, namanya Derlin,"jawab Gea sambil melahap bakso di depannya.
"Derlin?"
Angel menatap kembali perempuan bernama Derlin itu, berambut sebahu dengan warna hitam pekatnya, mata cokelat tua tebalnya juga melengkapi kecantikkannya.
"Dia memang cantik sih! Tapi menurut gue ada yang lebih cantik dari dia,"kata Gea.
"Siapa?"
"Angel!!"puji Gea sambil menunjuk ke arah Angel dan tersenyum lebar.
"Makasih ya Gea!"Angel menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tapi gue gak suka sama Derlin, dia terlalu sombong dengan kecantikkan dan hartanya, dia memang cantik di luar, tapi hatinya jelek,"Karin kurang setuju.
Saat asik berbicara, tiba tiba saja Derlin datang mengacau pembicaraan mereka.
"Hallo!"sapa Derlin sambil memberikan senyuman manisnya.
"Ada keperluan apa?"tanya Karin dingin.
"Gue boleh duduk di sini?"tanya Derlin.
"Boleh, silahkan saja,"jawab Rista.
Karin menatap jengkel Derlin yang duduk di sebelahnya. Mereka memang dikenal saling tidak menyukai satu sama lain.
"Hai! Nama gue Derlin, lo murid baru ya?"Derlin terlihat ramah pada Angel.
"Nama gue Angel, salam kenal,"Angel membalas dengan senyuman ramah.
"Angel, lo cantik banget! Baru kali ini gue ngeliet perempuan kayak lo,"puji Derlin.
Angel tersenyum malu.
"Halah! Lo kan sering liet perempuan lebih cantik dari Angel di cermin kan? Lagi pula, gue tahu kok kalau lo minta di puji balik,"kata kata Karin sedikit menusuk.
"Eh! E..Enggak kok! Angel memang cantik,"Derlin berkeringat dingin.
"Gak usah sok akrab deh!"Karin melipat tangannya.
"Sudah!! Kalian berdua jangan berantem,"lerai Gea sebelum emosi Karin memuncak.
"Iya!! Maaf,"ucap Karin setengah hati.
Derlin mengangguk sambil tersenyum pahit.
"Angel cantik? Heh, aku gak serius dengan kata kata itu,"gumam Derlin.
***
"Lain kali tuh omongan di jaga! Jangan sampai buat orang lain sakit hati!"Gea menasihati Karin atas kejadian yang di kantin tadi.