TODAY

Martha Z. ElKutuby
Chapter #3

Today 3

Rania merebahkan tubuhnya di atas kasur buatan Paris itu. Dia masih memandang ponselnya, mematut-matut apakah benar Rangga mencintainya atau hanya sekedar mengucapkan rasa cinta sebagai sahabat saja? Pikiran Rania melayang ke langit-langit kamarnya.

Samar-samar bohlam putih susu itu membuatnya mengernyitkan kening. Masih melihat ponsel, Rania mencoba membalasnya dengan hati-hati.

"Aku? Menurutku? Entahlah! Aku mau tahu dari kamu saja, Ngga."

"Benarkah? Kamu kurang peka, dong," balas Rangga dengan emoticon sedikit sedih.

"Ah, kamu. Jangan begitu. Aku bukan nggak mau jawab, aku takut kamu berharap lebih dariku."

"Lebih? Senyumanmu saja sudah membuatku bahagia, itu lebih dari cukup, Rania. Lalu, apalagi?"

Rania mematung. Hatinya berdesir hebat, jantungnya berdetak kencang. Bukan saja perihal jawaban Rangga, namun prediksinya benar sejak lama. Apalagi tentang piring yang bertulis "Love You, Rania". Selama dua tahun Rangga menunggunya, dia kemana saja? Rania meletakkan ponselnya sejenak di kasur. Lalu, memegang dadanya. Wajahnya memerah bak warna delima.

Setelah menghela napas panjangnya, mengatur ritme paru-parunya, Rania meraih kembali ponselnya tadi. Dia membuka chat dari Rangga, membacanya kembaki. Rania tersenyum. Dia hanya membalas dengan emoticon bahagia yang ada gambar "love" banyak.

"Aku sayang kamu, Rania," balas Rangga.

***

Pagi menyapa begitu indah. Suara burung-burung menembus embun di udara. Rania merapikan pakaiannya, memasang sepatu ketsnya lalu menarik travel bagnya menuju mobil papanya. Hatinya sedang berbunga-bunga. Papa Rafli hanya melihat dengan wajah heran. Bahkan lebih heran lagi dari sewaktu makan malam kemarin.

Dengan menggeleng-gelengkan kepalanya, Papa Rafli memasuki mobil bagian depan untuk mengemudi. Kemudian, memanggil Mama Sari agar mempercepat langkahnya untuk menaiki mobil. Rania duduk di bangku belakang. Dia masih saja tersenyum-senyum melihat ponselnya.

Papa Rafli menghidupkan mobilnya. Menancapkan gas, berbelok keluar komplek Perumahan Indah Permai. Lalu, berbelok lagi ke arah jalan raya di ujung gapura perumahan.

Sekilas Papa Rafli melihat Rania lagi dari balik kaca spion dalam mobil. Dia memandang Rania penuh tanya. Entah ada apa dengan Rania sehingga seisi rumahnya heran padanya.

Lihat selengkapnya