TOKO ICE CREAM HAPPINESS

Novi Assyadiyah
Chapter #7

SEBUAH MIMPI

BANGUN! HIDUP CUMAN SEKALI! BANGUN! LARAS WOI, BANGUN! Suara teriakan Laras dari alarm yang disetting di handphonenya selalu berhasil membangunkan tidurnya. Kini, Laras bekerja di Toko Ice Cream Happiness sebagai seorang karyawan setelah ia tidak berhasil masuk ke berbagai perusahaan yang menolaknya karena kurang pengalaman dibidangnya. 

Terkadang Laras menertawakan para perusahaan yang meletakan deskripsi “Fresh graduate” atau keinginan untuk belajar. Bagi Laras deskripsi itu hanya formalitas semata. Namun walaupun begitu, kala itu, Laras masih ingin mencoba melamar dengan harapan kelak ia bisa mendapat perusahaan yang merasa cocok dengan dirinya. Tapi semangat itu kandas setelah Laras mengetahui beberapa perusahaan yang sudah menetapkan posisi yang dilamar kepada seseorang pelamar yang berasal dari anak temannya, saudaranya, atau memiliki koneksi kuat pada perusahaannya yang sudah dititipkan terlebih dahulu. 

Laras pun akhirnya pasrah untuk berhenti melamar di berbagai perusahaan impiannya. Ia kemudian menerima usulan temannya untuk mencoba bekerja di Toko Ice Cream Happiness yang sedang mencari karyawan baru. Pada saat itu, Laras yakin dirinya akan ditolak lagi karena ketika melakukan sesi interview dengan pemilik toko ice cream bernama Satya, ia mengatakan tidak bisa mencicipi berbagai jenis ice cream terutama dengan bahan susu karena memiliki alergi susu. Tapi ternyata pemikirannya itu salah, Laras diterima menjadi karyawan di Toko Ice Cream Happiness yang ternyata hanya dialah satu-satu karyawan yang dipekerjakan.  

Meski awalnya merasa kewalahan karena hanya ada ia dan Bosnya, tapi Laras berhasil menjalankan pekerjaannya dengan baik hingga satu tahun bekerja di Toko Ice Cream Happiness tak terasa baginya. Hanya ada satu hal yang tidak bisa Laras tangani, yaitu ketika para pelanggan nakal yang mulai berulah. Lalu suatu hari, Laras mulai harus terbiasa dengan kedatangan karyawan baru bernama Bianca yang memiliki aura menyebalkan. Ketidaksukaan Laras terhadapnya Bianca semakin bertambah ketika mengetahui bahwa Bianca bisa bekerja di Toko Ice Cream Happiness melalui jalur nepotisme. Jalur yang Laras benci karena mengingatkannya pada saat ia melamar kerja dulu di berbagai perusahaan. Teguran yang diberikan Laras pun selalu saja Bianca balas seperti tak menyesali kesalahannya. 

Menurut Laras, ia dan Bianca seperti kutub berlawanan yang tidak bisa menyatu. Sampai suatu ketika, kekesalan Laras tak bisa dibendung lagi karena merasa Bianca sengaja mengejeknya saat tiba-tiba meminta maaf atas segala kesalahannya dengan membeli banyak ice cream di Toko Ice Cream Happiness yang kebanyakan memiliki kandungan susu yang selalu Laras hindari karena jika ia memakannya maka ia akan kesulitan bernapas bahkan seluruh tubuhnya akan gatal-gatal. 

“Kamu sengaja mengejek Saya?” Laras yang kadung kesal langsung pergi begitu saja dari toko ice cream dan kebetulan memang sudah waktunya untuk pulang. 

Kekesalan itu seperti terus berlanjut dengan mengabaikan Bianca saat ia mengajaknya bicara dan meminta maaf kembali. Ia juga tahu jika Bianca selalu mencarinya ketika ia izin saat pergi untuk mengecek kondisi kesehatannya. Satya yang sepertinya sudah tidak tahan melihat para karyawannya bersitegang pun berusaha menasehati Laras untuk bersikap baik kepada Bianca. Tak ingin disalahkan secara sepihak, Laras menceritakan alasannya mengapa ia semakin kesal. Dirinya merasa diejek sewaktu Bianca meminta maaf dengan memberikan Laras banyak ice cream dengan komposisi susu yang membuatnya merasa di ejek.

“Bianca nggak tahu kalau kamu alergi susu. Jadi kayaknya dia benar-benar tulus minta maaf sama kamu, Ras.” Perkataan Satya saat itu membuat Laras dihantui rasa bersalah karena ternyata hanya dirinya lah yang berpikir sedang diejek olehnya. Sepertinya karena aku sudah tidak suka dari awal, rasa kebaikan yang dimiliki Bianca tertutup oleh pandanganku dan semenjak itu, aksi yang selalu dilakukan hanya tampak menyebalkan bagi duniaku. Mulai saat ini Laras akan mencoba menjernihkan pikirannya dan menerima kehadiran Bianca. Lalu beberapa hari kemudian, ketika Bianca mengajak bertemu Laras setelah selesai bekerja, Laras menyetujuinya.

Tiga puluh menit setelah Toko Ice Cream Happiness tutup, Laras melihat Bianca membawa sebuah kotak berisikan ice cream dan memberikan kepadanya. Ia meminta maaf kembali dan memohon kepada Laras untuk memakan ice cream buatannya yang ia buat tanpa bahan susu jika Laras mau memaafkan dirinya. Dengan ragu Laras mencoba memakannya. Dua suap, tiga suap, hingga beberapa suap ice cream buatan Bianca membuat Laras sangat ketagihan.

“Gimana Kak? Enak?” Laras mengangguk dengan terus memakannya tanpa henti dan menanyakan apakah benar ice cream ini buatan Bianca sendiri karena Laras meragukan itu. Bianca hanya tertawa dan mengatakan bahwa memang benar ia yang membuatnya sendiri setelah belajar dari tontonan Youtube. 

Bianca bilang ia merasa lega karena Laras menyukainya, lalu meminta maaf lagi karena ia benar-benar tidak tahu bahwa Laras memiliki alergi susu dan membuatnya tersinggung. Bianca bilang ia baru tahu dari Satya beberapa hari yang lalu. Mengetahui usaha Bianca yang membuat ice cream tanpa bahan susu untuknya membuat Bianca tersentuh. Ia pun memutuskan untuk memaafkan Bianca dan berteman dengannya.

Disela Laras dan Bianca yang mencoba memperbaiki hubungan, Bianca bertanya kepada Laras tentang keinginan terbesar yang ingin Laras wujudkan. Dengan menjawab penuh antusias, Laras bilang bahwa sebenarnya ia ingin mimpi makan ice cream dengan komposisi susu yang selalu membuat Laras merasa iri akan orang-orang yang bisa menikmatinya tanpa merasakan gejala apapun. 

"Coba deh ka gambar ice cream yang banyak. Kak Laras bisa gambar kan?"

Lihat selengkapnya