Tokyo Save My Dreams

Rahma dwi
Chapter #1

1. 春 — Haru

春 — Haru

Saat pohon plum dan sakura mekar serentak, inilah musim semi!

Jembatan kayu yang indah dan air yang tenang. Langit biru, nan jernih. Pemandangan musim semi yang hangat. Siapkan mantel tebal dan jangan lupakan jadwalnya. Bandana yang lucu jangan sampai lupa!

Begitu yang kubaca dari artikel di internet. Jadwal itu maksudku adalah waktu yang tepat berlibur untuk menikmati mekarnya pohon plum dan sakura di waktu yang pas. Sebab bunga sakura hanya akan mekar selama 10 hingga 14 hari sejak mekar.

Aku merebahkan diri di kasur. Menatap nanar kearah kipas tua yang berumur sama sejak kamarku dibuat. Meninggalkan laptop yang menyala di atas meja. Layarnya masih menampilkan gambar bunga indah berwarna pink yang ingin kulihat di negeri matahari terbit suatu saat nanti.

Negeri itu selalu menjadi pilihan yang indah untuk menjadi sebuah destinasi, bukan? Aku bangkit dari posisi. Duduk menghadap deretan Action Figure 3D dari berbagai tokoh anime favoritku. Di rak teratas, Haiba Lev, tokoh anime olahraga Haikyuu! Karangan Haruichi Furudate. 3D figure itu adalah yang termahal kubeli dua bulan lalu asli dari Tokyo. Belanja online.

Siang yang panas di bulan Mei. Kipas reot milikku pun tak mampu meredam segala hawa panas di tiap sudut ruang sempit ini. Apakah musim panas di Tokyo juga terasa sepanas ini?

Kubuang halusinasiku tentang Kota Tokyo. Kembali ke dunia nyata di mana seseorang tengah mengetuk pintu kamarku saat ini.

"Aura, Tere nunggu kamu di depan."

Aku terkejut. Melonjak turun dari ranjang. Telapak tanganku menepuk jidat hingga berbunyi 'plak'

"Sial. Aku kelupaan punya janji sama Tere!" Ucapku panik.

"Sebentar lagi Rara siap, ma." Balasku untuk mama.

Segera kuambil cardigan biru muda yang tersampir diatas kursi, lalu bergegas keluar kamar menemui Tere. Semalam kami berencana akan pergi ke toko buku lalu nongkrong di kafe. Tere bilang dia merindukan Cappuchino dingin yang dibuat Rossie, anak pak walikota sekaligus pemilik kafe. Sudahlah. Bergegas saja. Pergi untuk segelas Cappuchino dingin di siang panas ini.

Ngomong-ngomong, ini bulan Mei. Siang panas saat ini bisa jadi adalah musim semi yang indah di Kota Tokyo.

Lihat selengkapnya