Tolong, Sayangi Aku.

Kamalsyah Indra
Chapter #4

Tolong, Jangan Paksa Aku menikah, Pak!

Setelah semua tamu pulang, Karina segera menyusul langkah Bapak dan Ibunya ke dalam. "Pak ... tunggu, Pak!" panggil gadis itu mengekor dari belakang. Arif hanya menoleh, lalu terus berjalan masuk ke dalam rumah tanpa mempedulikan keberadaan Karina di belakang.

Kakinya melangkah cepat, berusaha berjalan mendahului dan berdiri tepat di depan Arif dan Tika, "Pak, aku mau bicara sama Bapak tentang perjodohan ini!" Keputusan juga tekad Karina sudah bulat, dia tidak ingin menjadi gila dengan sifat serta sikap Dodi barusan, dan hari ini sudah dua kali dia mengancam gadis itu. Ia juga tidak mau hidup dengan laki-laki gila seperti Dodi. Apa jadinya hidup dia nanti bila tetap melanjutkan perjodohan ini.

"Apa lagi? Kamu ingin membatalkan perjodohan yang sudah ke jenjang lamaran ini?"

"Ya ... aku minta Bapak membatalkan pernikahan aku sama laki-laki psikopat itu!" jawabnya tegas. Dia tidak mau menyesal dikemudian hari hidup dengan laki-laki itu.

"Keras kepala ya, kamu!" Arif sedikit mendorong Karina agar menjauh dari hadapannya. Lalu duduk di sofa dengan tatapan sinis. Ibunya mengikuti dan duduk di depan Arif. Ia duduk di samping Tika. "Kan Bapak sudah bilang, seberapa keras kamu menentang perjodohan ini, Bapak tidak akan merubah pendirian Bapak, Kar!" tegas Arif sambil mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya. "PAHAM KAMU, KAR?" Nada suaranya tetap meninggi.

"Ini bukan menentang atau apa, Pak! Tapi keselamatanku. Bapak tau bagaimana sikap dan sifatnya?" tanyaku terlalu larut dalam emosi juga ketakutan. "Gak kan? Bapak gak pernah tau siapa dia?" Karina mulai keceplosan mengungkap siapa Dodi sebenarnya dari tiap kata yang keluar dari bibir laki-laki itu. "Dia itu psikopat, dia sudah mengancam aku dua kali! Bapak gak tau tentang itu kan?"

"OMONG KOSONG!!" bantah Arif berteriak. Dia lebih memihak pada laki-laki itu dibanding putrinya sendiri. "Ini hanya alasanmu saja agar gak jadi menikah dengannya. Kamu pikir Bapak tidak tau alasanmu berbicara kayak begini! Asal kamu tau, Karina, Bapak tidak akan merubah keputusan ini untuk menikahkan kamu dengan dia!!"

"Apa? Jadi Bapak senang melihatku sengsara dan disakiti laki-laki itu?" Sergah gadis itu, sama keras kepalanya.

"Ingat ucapan Bapak ini baik-baik, Karina! Bapak gak peduli kamu tersakiti atau tidak, asalkan kamu bisa keluar dari rumah ini dan tidak lagi menjadi beban keluarga!"

Deg.

Lihat selengkapnya