Tolong, Sayangi Aku.

Kamalsyah Indra
Chapter #16

Pertengkaran Di Malam Itu.

Mobil sudah berhenti di rumah Karina. Di dalam Dodi sudah menunggu sedari tadi. Tak bisa diam, berjalan mondar-mandir di ruang tamu. Marah, kesal dan rasa-rasa lain yang mengaduk emosinya.

Dodi segera mengintip dari jendela kala suara mobil berhenti di depan rumah. Matanya terbelalak ketika Wahyu membukakan pintu mobil untuk Karina.

Buk.

Dia memukul dinding, entah kenapa dia begitu marah melihat Karina diperlakukan romantis oleh laki-laki lain, sedangkan dia membenci dan tidak menyukai Karina.

"Brengsek! Masih saja mereka berduaan!" gerutunya sendirian. Terlebih lagi, laki-laki itu tidak segera pergi dari depan rumahnya. Justru dia menahan Karina melangkah. "Apa mau dia? Kenapa dia tidak membiarkan Karina masuk?" gerutunya lagi.

Di luar, ada adegan yang membuat Dodi terasa terbakar melihatnya. Lalu, Wahyu meraih tangan Karina kembali. Tetapi perempuan itu justru takut di lihat Dodi. Dia menoleh ke arah dalam rumahnya, Karina tau suaminya sedang mengawasi dengan tatap tajam dari balik gorde.

Dia bergegas menarik tangannya. "Jangan pegang, gak enak kalau dilihat Dodi!" serunya kemudian, dia menyembunyikan tangannya di belakang agar tidak lagi disentuh Wahyu. "Pulanglah, sudah malam. Gak enak dilihat tetangga!" tandas Karina benar-benar dingin. Dia membalikkan badannya, tetapi langkahnya terhenti oleh tangan Wahyu.

"Masih ada yang mau aku bicarakan sama kamu," kata Wahyu.

"Apa?"

"Masalah dulu, aku tau kamu marah sama aku. Tapi sungguh, aku itu belum siap. Di samping itu juga, kedua orang tuaku masih berada di luar negeri, dan mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaannya, Kar!" terang Wahyu. Karina merasa hal itu tidak perlu dibicarakan lagi. Semua sudah berlalu.

"Gak apa-apa, aku sudah maafin kamu kok," kata Karina, dia menghindari sentuhan tangan Wahyu.

"Iya, aku tau. Tapi aku benar-benar merasa bersalah, kayak seorang pecundang aja!" seru Wahyu masih bersikeras mengungkapkan rasa bersalah dan maafnya.

"Maaf, lebih baik kita lupakan semuanya. Aku harus masuk, dan terima kasih atas semuanya." Karina bergegas masuk. Wahyu hanya bisa menghela napas panjang dan kembali masuk ke dalam mobil. Berdiam diri sambil melihat rumah sederhana namun terlihat mewah dari depan.

Lihat selengkapnya