Catatan: Cerita ini adalah fiksi belaka, semua karakter yang terlibat tidak merepresentasikan organisasi, negara, etnis, atau orang dengan nama yang kebetulan sama. Terima kasih.
(Tiga hari kemudian, pada pagi harinya).
Duk! Duk! Duk! Suara pintu yang dipukul itu membangunkan dirinya, Tomasz mendekati pintunya dengan kaos singlet dan celana panjang yang lupa ia ganti. Ia membukakan pintunya dengan letihnya dan memperhatikan segerombolan pria berseragam memanggil-manggil namanya.
“Tomasz! Saudara Tomasz! Anda harap menghadiri markas kodim!”
“Salah saya apa memangnya?”
“Diam! Tidak usah kamu nyerocos! Dasar. bedebah tengik!”
Panik, Tomasz bergegas untuk bersembunyi, mengingat aparat penegak hukum akan terus memaksanya mengakui atau disiksa sampai mati meskipun ia sendiri tidak pernah melakukan kejahatan sedikitpun. Ia melihat sebuah tongkat warisan leluhurnya yang dikatakan sakti dan memiliki corak naga, ia bergegas untuk mengambil tongkat tersebut dan merasakan kekuatan dari dalam tubuhnya. GUBRAK! Tidak sabar dengan respon Tomasz, sekelompok orang yang diduga tentara mengepung Tomasz dan berkata ke Tomasz bahwa ia harus menghadiri ke markas atau mati di sini!
Gertakannya justru membuat Tomasz terus mengayunkan tongkat tersebut dan ia memencet sebuah pelatuk dan membuat tongkat tersebut menyemburkan peluru. DUAR! Suara peluru tersebut menggelegar bagaikan petir dan membuat prajurit sekitarnya kaget, sebab mereka mengira bila tongkat tersebut merupakan benda keramat dan tingkah laku Tomasz yang aneh membuat mereka semakin yakin bila Tomasz adalah seorang pria yang terkutuk.
“Lari! Pria itu kesambet genderuwo!!!”
“Goblok! Jangan lari! Utus divisi penanggulangan kejahatan supranatural (Penjaspra)!”
BLETAK! Komandan pasukan yang ditugaskan untuk menggerebek Tomasz dihajar olehnya dengan tongkat hingga komandan tersebut jatuh tersungkur, melihat Tomasz menghajar komandan tersebut, prajurit-prajurit sekitarnya mengeluarkan sebilah pisau untuk menyerangnya, namun ia cukup lincah untuk menghindari serangan curang dari pisau tersebut dan malah melukai prajurit-prajurit yang menyerangnya.