(Mendekati Minimarket “Galliformes, Katalonaya Lama, Cerah berawan).
“Suhu di tempat sekitar 31 derajat celsius dan kondisi langit cerah berawan!”
Lidya mengumumkan kondisi cuaca sekitar. Tomasz, Kertawirya serta Dodi Tabardi menyaksikan sendiri pengaktifan mode analitik cuacanya Lidya, kecerdasan buatan yang terpasang di dalam tubuh Honda Beat Street tersebut tersusun seperti ponsel pintar, hanya saja bisa dikendarai.
Ia lakukan debug untuk memastikan bila Lidya yang ia sayangi masih baik-baik saja. Lidya berfungsi dengan baik. Setelah itu Dodi Tabardi mengecek rangka motornya untuk memastikan bila motornya dalam kondisi yang baik sehingga bisa dijalankan sesuai dengan fungsinya. Ia tampak telaten dalam menelusuri motornya Tomasz dan memastikan bila celah-celah yang bisa menimbulkan kecelakaan bisa dicegah sedini mungkin.
Tidak ada karat, tidak ada penyok, Dodi Tabardi memutuskan bila inspeksi motornya Tomasz telah usai dan ia bisa dengan bebas menggunakan motornya kembali dengan aman. Namun, aki motor, sumber tenaganya Lidya, telah soak dan ia diminta Dodi untuk mencari aki baru untuk menggantikannya. Tomasz bertanya ke Dodi mengapa tidak dia saja?
Dodi berkata ke Tomasz bahwa ia hanya berfokus untuk menginspeksi motornya, bukan mengganti aki motor dengan yang baru. Lagi pula duitnya habis untuk memperbaiki motor pinjamannya Tomasz dan mengabaikan aki motor di dalam tubuh Lidya. Tomasz sempat protes karena Dodi punya dana lebih untuk mengenakan kostum Elvis Presley yang asli lengkap dengan gaya rambut Shaggy-nya.
Dodi memegang kerahnya Tomasz dengan mata tajam, tidak terima bila dana khusus untuk meniru Elvis digunakan untuk memperbaiki kuda besi murahannya. Ia meminta Tomasz untuk memperbaiki gaya bicaranya. Tomasz sedikit menjauhinya, sebab ia tidak menyangka bila Dodi bisa segalak ini jika seseorang membicarakan gaya pakaian. Jantungnya berdetak dengan amat kencang setelah melihat pria tersebut meledak amarahnya dengan sejuta ekspresi. Ia lebih kaget lagi ketika amarah Dodi cepat reda dan langsung menyanyikan lagunya Elvis Presley, Devil in Disguise.
Ia tidak mengerti apa yang Dodi nyanyikan, yang pasti nyanyian Dodi membuat amarahnya sendiri mereda secepat air mengalir. Setelah itu Dodi meminta maaf ke si cebol Tomasz bahwa ia agak sedikit keterlaluan terhadap dirinya dan berkata bahwa perkumpulan peniru Elvis membenci kekerasan dan ia ingin Tomasz untuk berhenti membuatnya marah dan langsung membelikannya aki.
Mitra Gandul, toko elektronik yang pernah ia kunjungi tersebut terakhir kali ia ke sana sudah kehabisan stok dan Tomasz berkata bahwa pada dasarnya ia tidak punya uang untuk membeli barang tersebut. Sampai pada akhirnya, Kertawirya, jin yang ia bebaskan, membawakan Tomasz sebuah ponsel berisi Lidya, kecerdasan buatan yang sekaligus mengatur rekening banknya Tomasz. Ponsel Samsung tersebut dipegang oleh Kertawirya sehingga ponsel tersebut tampak terbang dan hampir membuat Dodi kaget, namun karena ia sudah pernah menghadapi cerita gaib tersebut, Dodi tidak takut dan mengira bila jin yang memegang ponsel dengan kepemilikan yang diragukan tersebut adalah jin yang sama dengan jin yang mengangkut singgasana Ratu Balqis.
Kertawirya tampak senang ketika Dodi menganggapnya setua dengan jin yang pernah mengangkut singgasana Ratu Balqis dan menampakkan dirinya di depan Dodi sebagai manusia setengah binatang. Dodi berteriak kencang dan memukul Kertawirya hingga ia terlempar ke tembok usai melihat wujud asli Kertawirya yang jelek, tubuh jinnya yang ringan membuat ia terhempas ke tembok dan terbang seperti embusan angin. Akan sangat disayangkan bila tembok yang ia tabrak tidak sampai runtuh.
“Menyakitkan sekali! Pantas saja papaku mengajarkan untuk tidak menampakkan diri ke orang sembarangan!”
Keluhnya sembari berdiri meluruskan badan setelah dihajar oleh Dodi yang memukulnya dengan kekuatan yang sangat besar sekali. Dodi melihat Kertawirya dalam kondisi terluka dan meminta maaf karena membuatnya terluka. Kertawirya berusaha menahan rasa sakit dan menjauh dari Dodi karena ia tidak mau menampakkan diri ke seorang manusia yang penasaran dengan sosok asli bangsa jin seperti dirinya. Rasanya seperti dipermalukan di depan panggung yang ditonton oleh ribuan orang.
(Masih pagi, sekitar beberapa menit kemudian, di tempat yang sama).