Tomasz, pemburu kuda besi

Adi Windardi
Chapter #11

Bab10_Tomasz Sang Perwira.

Catatan, Cerita ini tidak merepresentasikan bagaimana tes kepolisian sebenarnya dilakukan dengan akurat dan sebaiknya tidak menjadi panduan untuk menjadi polisi yang baik dan benar.

Peggy meminta semua orang yang terlibat untuk dilatih di tempat terpisah, untuk menjamin kelancaran misi penangkapan Giorgu yang amat licik. Lima manusia dan satu jin akan dilatih dalam mengikuti tes persyaratan profesi di kantor polisi. Tomasz mungkin sedikit lebih beruntung karena mendapatkan seorang perempuan yang mungkin usianya sebaya dengan dirinya, sedangkan Kertawirya harus dilatih oleh ribuan pelatihnya yang merupakan jin ifrit yang mungkin sedikit lebih kuat dari dirinya. Dua pembelot Giorgu dan Hidung Bungkuk, Carnix dan Triathlon, diawasi dan dilatih oleh Fernita Tsamara, psikolog yang pernah menangani mantan kriminal yang kooperatif. Karso memutuskan untuk mengawasi dari jauh karena beliau sudah terlalu tua untuk mengurusi hal tersebut dan berkata bila ia memerlukan pemuda yang lebih cerdik dari dirinya, sehingga supirnya yang baru memperkenalkan namanya sendiri sekarang ini, Marko Sudrajat Mallarangeng, dilatih oleh Rahmat O’neil Singh, instruktur polisi berkumis lebat dengan topi koboi di tempat yang disediakan. Tentu saja, mereka berempat, berlima bila Kertawirya dihitung, akan dilatih untuk menjadi anggota polisi resmi.

(Selama latihan, pagi hari, di sebuah kantor Polres Katalonaya).

JDOR! JDOR! JDOR!

Terdengar suara tembakan yang menulikan gendang telinga di sebuah lapangan tembak kantor Polres Katalonaya ketika ayam baru berkokok yang disambut dengan tembakan. Pelapis peluru bertebaran di atas tanah di mana Tomasz memijakkan tanah dengan kakinya, ia masih fokus dengan gambar lingkaran bundar yang disediakan oleh instruktur tembaknya, Jelita. Wanita tersebut diberi amanah dalam melatih pria mungil ini dalam menggunakan revolver yang beratnya lebih dari 1 kg, berat isi. Sifat aslinya yang kelihatan ramah pun keluar karena Tomasz terlalu fokus dengan udelnya Jelita ketmbang mengarahkan tembakannya ke sasaran yang diberikan, sebuah gambar perampok bersenjata lengkap. Ia memarahi Tomasz tiap kali pria tersebut melirik tubuhnya ketimbang fokus dalam menembaki sasaran. Meskipun akurasi Tomasz tidak lebih dari 60 persen, Tomasz berhasil membuat Jelita kagum dengan cara pria tersebut mengisi ulang peluru dengan tangkas dan membuatnya bertanya tentang bagaimana Tomasz bisa mengisi peluru tersebut dengan cepat? Tomasz berkata bahwa ia belajar mengisi ulang baterai remot. dan selalu membayangkan remot tersebut adalah revolver.

Ia mengulangi kembali teknik pengisian peluru dan membayangkan revolver yang ia pegang adalah sebuah remot, kemudian ia masukkan slot-slot yang kosong tersebut dengan peluru yang disediakan dan berkata ke Jelita bahwa remot miliknya dulu berbentuk mirip dengan revolver yang ia pegang ini. “Remot TV?” Bertanyalah Jelita selagi mengambil sepotong biskuit di sebuah toples. Ia mengunyah biskuit tersebut dan menggunakan sihirnya untuk mencegah Tomasz meliriknya lagi dan meminta Tomasz untuk menjawab pertanyaannya tanpa harus melihat tubuhnya, meskipun Tomasz meliriknya karena terganggu dengan suara makannya. 

“Berisik!” Keluh Tomasz tiap kali mendengarkannya makan, tapi siksaan yang diberikannya semakin parah tiap kali Tomasz protes dengan cara Jelita melatihnya menjadi calon polisi dan mempertanyakan motivasinya untuk mengikuti pelatihan menjadi polisi ini. Berubah menjadi kodok bukanlah satu-satunya hal yang perlu ia khawatirkan, . 

(jam istirahat, siang hari, masih di tempat yang sama).

Akhirnya, tantangan yang diberikan Jelita berhasil Tomasz selesaikan, latihan uji ketangkasan dan ketahanan stamina merupakan awalan saja untuk menjadi polisi. Tomasz tidak memiliki rencana untuk menjadi polisi, namun ia tidak punya pilihan lain karena untuk memiliki senjata api, setidaknya ia harus menjadi anggota penegak hukum terlebih dahulu, bila keanggotaan untuk sebuah organisasi pemilik senjata tidak memungkinkan. Wajahnya tampak puas melihat hasilnya dalam menembak dan mendapatkan sebatang cokelat dari Jelita, meskipun efek sihirnya tidak langsung sirna. 

Ia sempat menyindir Tomasz sebagai anak kecil dilihat dari tingginya yang kelewat pendek dan wajahnya yang terlihat muda, hingga Tomasz dengan nada sedikit tersinggung dengan celotehan tak tahu diri itu mengungkapkan usia sebenarnya, hampir menyentuh 30 tahun, sekitar beberapa tahun lebih muda dari Jelita. Membuat Jelita terkejut dan berkata bahwa ia tidak begitu yakin dengan ucapannya. Baru ketika Tomasz menyodorkan KTP miliknya, Jelita akhirnya mengakui bila Tomasz diberkahi wajah awet muda. Sesuatu yang membuatnya iri karena Tomasz bisa terlihat semuda itu, meskipun ketika Tomasz menanyakan balik Jelita mengenai usianya, Jelita selalu mengelak dan menyembunyikan KTP miliknya. 

Wajahnya muram dan ia merasa bersalah menyebut Tomasz sebagai anak kecil yang baru belajar naik motor dan meminta maaf ke Tomasz, Tomasz memaafkan perempuan tersebut sambil mengelus kepalanya meskipun Tomasz lebih pendek dari dirinya. Setelah itu, Tomasz bertanya ke Jelita apakah ia perlu mempelajari unsur sihir agar bisa menguasai sihir tersebut? Jelita berkata ke Tomasz bila sihir tersebut tidak bisa digunakan sembarangan, sehingga anggota Penjaspra hanya mewajibkan penggunaan sihir penyembuhan, sebab batu sihir amatlah langka dan senjata modern jauh lebih efektif melatih prajurit baru ketimbang harus mempelajari sihir mulai dari nol. 

Sehingga, di era di mana batu sihir semakin langka, Jelita hanya memberikan Tomasz sebuah resep untuk menggunakan sihir penyembuhan dengan ikhlas dan meminta Tomasz untuk mempelajarinya bila ia ingin bergabung dengan Penjaspra. Ketika ditanya apakah dengan mengikuti Penjaspra, motornya yang lama bisa kembali, Jelita tidak bisa menjanjikannya dan berkata bahwa motor lamanya yang serupa bisa dibeli kembali. 

Ini membuat Tomasz hampir menyulutkan emosinya, namun tertahan oleh sihirnya Jelita yang mampu membuat Tomasz tersungkur tanpa bertarung. Selagi tersungkur Jelita menyingkap roknya agar tidak diintip oleh Tomasz dan bertanya ke Tomasz apa yang membuatnya terobsesi dengan motor tersebut? Ia berkata bahwa ada memori yang tidak bisa dihilangkan begitu saja di dalam motor tersebut dan tak tergantikan meskipun motor tersebut diganti dengan motor yang sama. Sebuah stiker yang dipasang oleh ayahnya waktu ia berusia 17 tahun itu terpasang di punggung spion motor untuk mengingatkannya bahwa motor tersebut merupakan hibah dari dedikasi ayahnya selama hampir 20 tahun. Klub Motor Trapesium atau biasa disingkat KLUMOT. 

Lihat selengkapnya