Tomasz, pemburu kuda besi

Adi Windardi
Chapter #10

Bab 9_Tamu Tak Diundang.

(Siang hari pada hari minggu, cerah berawan, Toko Miss Riboetz).

Seorang gadis SMP dengan baju santainya membawa patung emas 5 karat dan meminta ratusan juta rupiah dari patung emas ini. Kasir Toko Miss Riboetz pun dibuat kaget olehnya. Sehingga ia memanggil seorang pemilik toko yang sudah tua bernama Rima untuk mengecek keasliannya. Ia menyisir rambutnya dan meneliti dengan detil patung emas yang ditawarkan oleh gadis ini, ia tidak yakin bila anak SMP seperti dia bisa memiliki patung emas tanpa harus mewariskannya dari ortunya sendiri. Gadis SMP tersebut berusaha meyakinkan pemiliknya bahwa emas tersebut membawakan keberuntungan. Patung emas tersebut berbentuk mirip Semar, karakter wayang di cerita “Punakawan.” 

Merasakan aura mistis di patung emas mirip Semar tersebut, Rima membeli patung tersebut dengan harga yang rasional dan gadis SMP tersebut akhirnya mendapatkan apa yang ia inginkan, sekotak uang yang ia taruh ke dalam tasnya ini ia bawa lari dan membiarkan Rima asyik dengan patung emas yang ia miliki ini. Wajah cerianya terlihat dari mimik wajahnya yang berseri, setelah itu gadis SMP tersebut menghilang secepat kedipan matanya.

(Sore hari pada hari yang sama, hujan deras di Toko Miss Riboetz.)

Rima bergegas untuk menutup tokonya karena hari telah menjelang sore, ia mendorong daun pintu besi yang ada di dekatnya dan menyapu bersih tokonya dari debu yang mengotori tokonya. Ia menyeka keringatnya sendiri usai membersihkan debu-debu yang bertebaran.


Usai membersihkan tokonya, seorang pelanggan dengan pakaian yang sedikit terbuka, terutama di bagian lingkar perutnya, mendekati wanita tersebut dan ingin membeli patung emas yang dimiliki wanita tersebut. Melihatnya dengan sinis, Rima berusaha menghalanginya dan berkata bila patung itu tidak dijual. 

Membuat wanita berambut bergelombang tersebut marah dan menodongkan pisau selagi memberi tahukan nama aslinya, Carnix. Ia memakai bando bertanduk dan melucuti seluruh pakaiannya hingga ia hanya terlihat memakai bikini dan stocking saja. Membuat Rima kabur dan Carnix pun terpaksa mengejarnya dan menikamnya dari belakang hingga Rima tewas di tempat. 

Ia tidak mau melihat bagaimana kondisi tubuh Rima dengan luka tusuk di punggung yang amat mengerikan baginya, sehingga ia menutupi lukanya Rima dengan pakaian yang ia lucuti sendiri, kemudian ia mengambil patung emas yang disimpan Rima dan ia bawa dengan tas gendong miliknya kemudian ia kabur dari lokasi kejadian dengan mobil sedan yang disupiri oleh rekan prianya, Triathlon, yang usianya mungkin tidak jauh berbeda dengan Carnix. Selagi dijemput Triathlon, Carnix menghubungi Giorgu bila ia sudah berhasil mendapatkan patung emas kembali ke tangannya. 

Giorgu memuji kerja keras mereka, namun ia berkata bahwa mereka bisa lebih berguna bila mereka membunuh Tomasz Mallard dengan kedua tangan mereka. Ia menyarankan mereka berdua untuk menyimpan artefak yang mereka ambil untuk meningkatkan keberhasilan dalam memburu Tomasz di manapun ia berada. Ia berkata bahwa patung emas yang mereka temukan bisa dijadikan jimat untuk meningkatkan ilmu hitam mereka. “Jimat? Yang benar saja?” Ujar mereka berdua setelah mengetahui bila patung tersebut bisa mereka jadikan sebagai jimat keberuntungan dalam menemukan Tomasz yang mereka anggap sebagai belut licin penghalang pesta demokrasi. 



(Malam hari, hujan deras, rumah besarnya Peggy di Katalonaya Lama).

Di sebuah rumah besar seluas 10x10 m2, Tomasz dan dua orang yang Kertawirya sebut Ksatria Banyukukus ini diundang oleh Peggy untuk mengunjungi rumah besar miliknya. Tomasz sedikit terbiasa dengan udelnya Peggy yang sengaja dipamerkan begitu saja. Ia tidak bergeming dengan gaya pakaian Peggy, hanya saja ketiga pria yang bersamanya kini menutup kedua mata mereka dengan kedua telapak tangan mereka karena mereka tak terbiasa dengan gaya pakaiannya Peggy. 

Wajah mereka berubah merah seperti buah tomat dan Kertawirya perlahan kehilangan wujudnya, sehingga Kertawirya tampak seperti seseorang yang kehilangan wujudnya. Membuat Peggy ngeri dibuatnya dilihat dari ekspresi jijik yang ia perlihatkan ke Kertawirya. Membuat Tomasz terpaksa memperkenalkan Kertawirya ke Peggy dan tentu saja dua orang Kesatria Banyukukus, Karso dan supir pribadinya, turut ia perkenalkan bila Peggy sendiri tidak ingat dengan keberadaan mereka. 

Tentang Karso, tentu saja Peggy mengenalnya, namun ia tidak mengenal nama supirnya yang masih menutup matanya ketika Peggy secara tidak sengaja memamerkan cleavage yang ia pakai ini, tentu saja pakaian Peggy yang ia kenakan di rumah ini juga memamerkan perutnya yang atletis. Peggy mendekati supirnya Karso itu dan berkata bahwa Peggy sedang melatih tubuhnya untuk bertahan dari kondisi cuaca ekstrem sekaligus menempa teknik debus legendaris yang membuatnya kebal dari segala serangan dari para pengecut. 

Meskipun begitu, sejauh ini hanya Peggy seorang diri sajalah yang berhasil menempa teknik debus tersebut hingga ke titik terkuatnya. Setelah ditemukannya rompi antipeluru, teknik semacam ini sudah mulai memudar dan terlupakan oleh generasi-generasi setelahnya.

Teknik yang terlupakan ini membuat Kertawirya teringat dengan seorang srikandi yang menjadi anggota Kesatria Banyukukus yang bertugas untuk melindungi keturunan-keturunan di sebuah kerajaan yang sudah dihapuskan oleh sejarah, Kerajaan Demang. 

Lihat selengkapnya