Tonight You Belong To Me

R. Rusandhy
Chapter #5

BAB 4: DIGITAL INVESTIGATION

Rabu, 27 Maret 2024 Laboratorium Komputer Jaringan, NBI Pukul 10:00 WIB

COUNTDOWN STATUS:

Ruang Lab Jaringan biasanya bau ozon elektronik dan kopi instan. Tapi hari ini, baunya kayak kamar mayat yang AC-nya disetel terlalu rendah. Tirai-tirai ditutup rapat, bikin ruangan itu remang-remang, cuma diterangi cahaya biru dari tiga monitor besar di meja utama.

Lima orang—minus satu yang hadir via video call—terkumpul di sana.

Derry duduk di kursi putar, matanya cekung kurang tidur. Angela duduk di sebelahnya, meluk lutut di kursi, mukanya pucat tanpa makeup. Benny berdiri di pojok, gelisah mainin kabel LAN, sesekali ngelirik ke bayangan di sudut ruangan.

Dan di layar monitor utama, wajah Bu Ratih muncul via Zoom. Dia ada di kamarnya yang gelap, gorden tertutup rapat. Matanya bengkak, rambutnya kusut. Dia nolak keluar rumah.

"Kita semua di sini karena satu alasan," suara Pak Frans memecah keheningan. Dia berdiri di depan monitor, pake kaos hitam polos dan kacamata tebalnya. "Kita semua... terinfeksi."

"Terinfeksi virus komputer, Pak?" tanya Benny, berusaha ngelucu tapi suaranya pecah.

"Virus mematikan," koreksi Pak Frans dingin. "Tapi bukan biologis. Dan mungkin bukan sepenuhnya digital."

Pak Frans ngetik sesuatu di keyboard mekanikalnya. Clack-clack-clack.

Satu grafik gelombang suara muncul di layar besar.

"Ini analisis audio dari video itu. Saya berhasil rip audionya lewat jalur belakang sebelum akun pengunggahnya—user Anonymous666—dihapus paksa oleh TikTok."

Pak Frans nunjuk ke garis merah yang bergetar di bagian bawah grafik.

"Kalian denger lagu Tonight You Belong to Me itu biasa aja kan? Agak creepy, tapi ya lagu lama. Tapi liat ini."

Dia nge-zoom ke frekuensi di bawah 20 Hz.

"Ini namanya Infrasound. Frekuensi di bawah ambang pendengaran manusia. Biasanya dihasilkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi... atau auman harimau sebelum menerkam." Pak Frans natap mahasiswanya satu per satu. "Otak manusia ngerespons suara ini dengan satu cara: Teror Murni."

"Jadi itu alesan kenapa kita ngerasa diawasi?" tanya Derry, alisnya nyatu. "Bukan karena hantu, tapi karena otak kita ditipu frekuensi?"

"Awalnya saya pikir gitu, Der. Psycho-acoustic weapon," jawab Pak Frans. Dia menghela napas berat, lalu nge-klik file lain. "Tapi sains saya mentok di sini."

Layar berubah nampilin data metadata video.

File Origin: VHS_Rip_1956_Master.avi Encoding Date: 15 March 2024 Location Tag: Corrupted (Pulo Gadung Sector)

"Video ini bukan rekayasa AI," kata Pak Frans, suaranya merendah. "Ini rip langsung dari kaset VHS tua. Tahun 1956. Resolusinya rendah bukan karena filter Instagram, tapi karena emang sumbernya rusak."

"1956?" Angela bersuara, suaranya kecil banget. "Itu... tua banget."

"Dan algoritma-nya," lanjut Pak Frans, kali ini nada suaranya ada takutnya. "Saya cek pola penyebarannya. Video ini nggak viral karena share. Video ini... berburu."

"Maksud Bapak?" tanya Benny, berhenti mainin kabel.

"Video ini cuma muncul di FYP orang-orang dengan pola perilaku spesifik. Orang yang insomnia. Orang yang punya riwayat pencarian tentang depresi atau kematian. Atau orang yang..." Pak Frans ngelirik Benny. "...secara aktif mencari konten horor untuk menantang rasa takutnya."

Benny nelen ludah kasar. "Anjir. Jadi dia nyari mangsa yang lemah?"

"Dia nyari celah," koreksi Derry tajam. "Celah di mental kita."

Sesi Riset: The Song History Pukul 11:30 WIB

Mereka bagi tugas. Derry dan Benny di bagian riset sejarah lagu, sementara Angela mencoba ngehubungin siapa pun yang kenal Andrea lebih dekat.

"Oke, Google," gumam Benny, jarinya ngetik cepet. "Tonight You Belong to Me history."

Hasil pencarian keluar ribuan.

Lihat selengkapnya