Too Late

Marwah Wafa' Azzahra Choirunnisa
Chapter #1

Prolog

Seperti sore pada biasanya, Alwan pulang agak telat. Tidak, Alwan tidak melakukan yang aneh-aneh sehingga dia harus pulang terlambat. Alwan hanya mengajar adik-adik kelasnya yang sudah diperintahkan oleh guru mereka masing-masing untuk belajar dengan Alwan. Menurut Alwan, mereka belajar dengannya bukan karena tidak pintar, tapi karena mereka hanya kurang pintar. Jika kalian bertanya apa perbedaan antara 'tidak pintar' dan 'kurang pintar', Alwan juga tidak tahu, tapi yang jelas, kedua frasa tersebut memiliki makna yang berbeda.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, sore ini Alwan menjalankan rutinitasnya sebagai tutor. Kali ini Rana yang meminta Alwan untuk menjadi tutornya. Sejauh yang Alwan lihat, Rana itu bukan 'kurang pintar', tapi dia hanya 'kurang teliti'. Seperti sekarang, sebenarnya dia bisa saja mengerjakan soal matematika yang baru saja Alwan berikan, tapi karena kurang teliti, jawabannya jadi salah, padahal hanya berbeda nol koma satu dari jawaban yang sebenarnya.

Saat Alwan sedang mencari soal selanjutnya yang akan dia berikan pada Rana, tiba-tiba dia mendengar suara cewek yang jika diperkirakan posisinya, tidak terlalu jauh dari meja Alwan dan Rana. Dan betul, ternyata cewek itu sedang berdiri di sebelah meja Rana dan yang membuat Alwan sedikit kesal, cewek itu sedang mengajarkan Rana. Alwan berdehem pelan untuk menarik perhatian cewek itu. Tunggu, 'menarik perhatian' yang dimaksud bukanlah 'menarik perhatian' yang kalian pikirkan loh, ya.

Cewek itu menegakkan tubuhnya dan menatap Alwan dengan tatapan bertanya, diikuti dengan Rana yang berhenti menggoreskan tinta pulpennya di atas kertas.

"Maaf, bukan gue bermaksud nggak sopan. Tapi, Rana lagi belajar sama gue."

Kedua alis cewek itu tertaut, mungkin bingung dengan apa yang baru saja Alwan ucapkan, atau dia tersinggung? Alwan tidak peduli. Bukan salahnya jika dia bersikap ketus pada cewek itu. Dia yang memulainya, kan?

Lihat selengkapnya