Top Secret's

Nunu
Chapter #2

Pt.01 - In the Depths of Despair

Seorang wanita dengan gaunnya yang sudah tersayat-sayat itu terlihat terduduk menyedihkan di lantai penuh debu. Bibir cantik yang dulu dipoles dengan lipstik mahal itu kini kering dan robek, menyisakan bercak darah yang mewarnai bibirnya secara alami.


Marsya Carl Elhart, seseorang yang dipuji karena kecantikannya. Tidak akan ada yang menyangka kalau Top Model kelas atas dan seorang aktris terkenal itu kini terlihat begitu kurus dan memprihatinkan, bahkan mungkin sampai sulit untuk dikenali.


"Tidak adil! Kenapa kau masih terlihat cantik di saat-saat menyedihkan seperti ini?" Seseorang menarik rambut panjang Marsya untuk membuatnya mendongak. Marsya yang sudah tidak punya kekuatan itu hanya mampu menatap keji kearah wanita berambut pirang yang kini tengah menjambaknya kasar.


"Sayang, bisakah kau membuat wajahnya hancur sebelum membuangnya? Aku tidak suka melihat wajahnya ini. Dia menyebalkan sekali." Adu wanita berambut pirang panjang itu manja. Sungguh, saat ini Marsya ingin meludahi wajahnya saja.


Mendengar kekasihnya merengek. Pria yang sedari tadi asik membakar tembakaunya itu kemudian berdiri dari satu-satunya sofa yang ada di ruangan gelap di sana. Dia mendekati kekasihnya yang melemparkan Marsya begitu saja, nyaris tanpa belas kasihan. Sang wanita kemudian langsung memeluk pria yang menjadi kekasihnya itu, seakan mencari perlindungan. Marsya yang melihat itu di balik rambut panjangnya hanya mampu tertawa lirih.


Menggelikkan.


"Lihat! Rambut kotornya menempel pada kuku baruku. Kau harus memberikannya pelajaran!" Rengek wanita itu lagi kali ini dengan nada yang cukup kesal. Sang pria yang memakai kacamata dan kemeja berwarna biru muda dengan dasi hitam polkadot itu lantas membuka kacamatanya dan membelai sang kekasih. Lalu mencumbunya tanpa ragu. Bahkan, binatang saja bisa lebih sopan dan tahu tatakrama dari pada mereka berdua.


"Hm, apa dia masih berani mengganggumu?" tanya pria itu. Marsya yang menyaksikan drama itu di lantai merasa mual. Jika saja perutnya terisi oleh beberapa makanan saja, mungkin dia akan segera muntah sebentar lagi. Sayangnya kedua sejoli gila di depannya ini tak punya hati. Setelah menyakitinya begitu parah. Marsya bahkan tak diberikan sepotong pun roti untuk dimakan. Dia bahkan tak bisa mengeluarkan suaranya sedikit pun karena serak setelah di rantai tujuh hari tujuh malam.


Biadab. Marsya benar-benar akan mengutuk mereka berdua.


"Apa yang harus aku lakukan padanya untuk menyenangkanmu?" tanya pria itu, berusaha membujuk kekasihnya.


"Andrew, apakah kau sudah tidak lagi mencintainya?" tanya model bernama Nathalie Glowen yang merupakan wanita berambut pirang itu manja. Nathalie bahkan menjatuhi ciuman lagi kepada pria bernama lengkap Andrew Mortimer itu, seakan sengaja agar dilihat oleh Marsya yang saat ini bahkan tak bisa menegakkan tubuhnya sendiri.


Lihat selengkapnya