Torrie & the Prince

Bexsia
Chapter #23

BAB 22

Kepala Auggie terasa berat sekali. Belum pernah ia merasakan rasa sakit yang begitu hebat seperti ini seumur hidupnya. Ketika dibuka matanya, ternyata ia berada di kamarnya sendiri. Dilihatnya di sebelah kirinya ada Torrie yang terlelap dengan kepala tertelungkup di ranjangnya Auggie. Torrie telihat sangat lelah. Auggie berusaha untuk keluar dari ranjang itu walaupun kepalanya masih sangat pusing.

Setelah itu diangkatnya Torrie dan dipindahkannya di ranjangnya sendiri. Tapi Torrie terbangun saat akan dibaringkan,”Gie, elo kok angkat-angkat gue? Elo khan lagi sakit!”

“Gue nggak kenapa-napa kok!” Auggie berbohong.

Torrie segera berdiri dan memegang kening Auggie. “Bohong! Masih panas gini masih bilang nggak kenapa-napa. Ayo tiduran, kalo enggak gue panggil dokter nih!”

“Iya, Bu Dokter! Tapi Anda apa nggak istirahat juga, Anda khan masih sakit.” Auggie menuruti Torrie, ia segera merebahkan tubuhnya di ranjang.

“Kemarin waktu elo pingsan gue juga hampir pingsan tapi untung ada orang nolongin. Kita sempet dirawat di rumah sakit, tapi nyokap Uggie takut Uggie masih trauma sama rumah sakit jadi elo nggak jadi rawat inap. Trus gue juga malemnya maksain untuk pulang karena gue juga udah ngerasa nggak kenapa-napa.”

Auggie agak tersinggung karena traumanya disinggung, tapi ia juga khawatir dengan keadaan Torrie. “Walaupun udah baikan, seharusnya elo istirahat di rumah. Bukannya keluyuran ke rumah cowok! Eh iya…Giliant gimana?”

“Huh! Giliant ditanyain juga, masa gue saingan ama Giliant belum lagi si Kitana.”

“Ngomong apa barusan?”

“Enggak kok! Giliant baik-baik aja, pokoknya elo tenang aja deh.” Torrie menjawab dengan ketus.

“Tenang, Rie di antara Giliant dan Kitana elo tetep nomor 1, tapi elo khan belum jadi cewek gue. Jadi gimana mau nggak? Eh… tapi gimana sama Nick…Dia khan juga sayang sama elo.” Auggie jadi merasa menyesal karena merasa senang di atas penderitaan saudara sendiri.

“Elo ini bener-bener saudara kembar nggak sih sama Nicky. Masa perasaan saudara kembar sendiri nggak tau? Gini deh, biar dia yang jelasin sendiri.” Torrie memberikan ponsel-nya yang sudah memanggil nomor Nicky ke Auggie yang masih kebingungan. Ponselnya dalam keadaan loud speaker.

“Napa Rie?...”

“Ini gue…”

“Eh elo, Gie. Gue sekarang ada di Jogja. Sedang berusaha meraih soulmate

Soulmate?”

“Iya, soulmate! Sorry selama ini gue bo’onging elo Gie. Sebelumnya gue mau jelasin, pandangan gue tentang Torrie sebagai puteri gue, sama seperti pandangan Torrie yang menganggap gue pangerannya. Kemarin kita udah clear-in semuanya. Pangeran-puteri itu hanya imajinasi kami aja. Dan waktu gue bilang gue serius sama Torrie itu karena gue pengen manes-manesin elo biar elo bisa berjuang buat Torrie. Kalau nggak digituin mana kebuka pikiran dan hati lo yang beku itu.”

Lihat selengkapnya