Towards a flow

Ayu Meillyng
Chapter #2

BAB 1 - ARTI SAHABAT

Dua tahun berlalu, keterpurukan itu masih sangat terbayang- bayang di pikiran dan jiwa traumatis ini. Namun kembali lagi saya harus menyadari bahwa saya telah keluar dari zona itu dan telah melewatinya. Terlepas dari itu pun saya berhasil melawan rasa putus asa, bahkan telah selamat dari jeratan yang sempat mengikat. Keajaiban luarbiasa yang di alami membuat saya sadar bahwa dunia ini yang sangat penuh warna dan luar biasa, suka duka kehidupan yang saya jalani ini seolah seperti tak mengenal waktu, berlalu begitu cepat, bahagia, konflik, sedih, senang, berlalu bagai angin dan badai saja.

Hembusan napas menghela dihari itu, mentari pagi sangat indah, mengawali hari-hari penuh semangat. Dikelilingi teman yang banyak, punya relasi banyak seperti kenalan baru, customers baru, partners bisnis dari berbagai penjuru, merasa sangat beruntung pada saat itu. Diawal semester, Saya memulai perkuliahan, bertemu orang-orang baru dari segala penjuru, bertemu para dosen yang banyak mengajari ilmu yang sangat amat luar biasa dan bermanfaat, hehe sungguh saya ucapkan terima kasih banyak sebelumnya buat kalian semua yang pernah hadir mengisahkan kenangan indah dan baik pada saya, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian wahai Maha Guru, amin,”.

Bahagianya pada saat itu, selain punya banyak kenalan baru, Allah hadirkan kepada saya sahabat terbaik yang luar biasa yang alhamdulillah sampai detik ini mereka masih bertahan, sekalipun dalam masa tersulit, mereka masih ada dan mereka tetap bertahan, mereka selalu mensupport dalam segala sisi, mereka tak meninggalkan saya disaat tak punya apa-apa. Mereka sahabat yang sangat luarbiasa, bagi saya mereka seperti berlian yang bersinar indah dan sangat berharga. Disaat orang berkata tak ada manusia yang tulus seperti malaikat, namun saya merasakan menemukan manusia berhati Malaikat seperti mereka yang tulus bersahabat, mereka pun sudah saya anggap layaknya saudara sendiri. Kami memberi nama pada geng kami dengan nama “CIS” yang berarti “Calon Istri Sholehah” hehe, inshaallah karena dari sebuah nama mungkin akan berujung doa. Kami selalu bersama-sama, mulai dari pertama kali ospek kampus pada tahun 2016 sampai 2020 kami tak pernah berubah atau berpisah, alhamdulillah Allah merestui persahabatan kami. Saya perkenalkan sahabat terbaik saya yah, Mereka ini diantaranya adalah Unun dia perempuan paling manjalitah dan paling lawak diantara sahabat yang lain, dan Dialah yang paling dekat dengan saya, hubungan saya dengannya lebih rapat dibanding kedua sahabat lainnya. Dikarenakan kami lebih banyak menghabiskan waktu dan sangat akrab seperti perangko, hehe. Ada pula Nurlia dan panggilan nya adalah makcik, dia imut, kecil, cerdas, suka kepo juga tapi dia sangat baik dan sangat memiliki rasa persahabatan yang teramat kuat, dia kadang melengkapi apa yang tidak bisa kami selesaikan dibidang akademik karena dia paling cerdas diantara kami berempat. Dan satu nya ada Tika, dia perempuan cantik, baik, suka ngeselin, tukang ngabisin makanan, dan berbadan besar hahaha, tapi dia ada sisi baiknya juga kok dia penyayang, walaupun badannya besar tapi dia paling mudah nangis, perindu, dan dia anak rantauan dari daerah. Kadang kamar kost dia menjadi tempat nongki kami pada saat jam kosong kuliah dan tidur dikost dia, ngerjain tugas sampe minggat pelarian ke kost-an dia. Sungguh bahagia dan senang bisa bersama mereka dan berjuang bareng. Terlepas dari itu kami bisa mewujudkan satu harapan, yaitu dengan izin Allah kami bisa jalan-jalan keluar negeri bersama, betul-betul moment yang sangat hangat dan tak terlupakan.

Lihat selengkapnya