Towards a flow

Ayu Meillyng
Chapter #14

BAB 3 - MASA KEJAYAAN

Matahari bersinar di pagi hari, mengawali hari yang baru, terbangun dari mimpi yang memberikan jawaban dari setiap sujud dan doa atas pengharapan saya kepada Allah swt. Hari itu, saya kembali mencoba untuk mencari pilihan baru dimana saya akan kembali mengikuti registrasi perkuliahan di sebuah perguruan tinggi negeri juga, pada saat itu saya pun sempat sharing bersama keluarga dan saudara, kira-kira PTN mana yang bisa direkomendasikan untuk saya, dan jurusan apa yang bagus untuk plan kedepan nya. Akhirnya pun berbagai referensi dari keluarga yang mengarahkan untuk memilih beberapa opsi jurusan, dan akhirnya pada saat itu saya memilih jurusan Ilmu Perpustakaan, meskipun saya awam akan jurusan ini, dan sebetulnya pun ini bukanlah minat saya sendiri, akan tetapi karena ini rekomendasi dari keluarga dan saran dari orang tua, akhirnya saya memilih untuk mengikuti tes pada kejuruan itu.

Alhasil pada saat pengumuman hasil test tersebut, saya diterima dan dinyatakan lulus di PTN tersebut, pada saat itu memilih 3 jurusan dari PTN tersebut yaitu, Jurusan Bahasa Inggris, Ekonomi, dan Ilmu perpustakaan, namun saya terpilih dan lulus pada jurusan Ilmu perpustakaan tersebut. Di benak saya, saya berusaha untuk berfikir positif saja, mungkin ini lah yang terbaik, karena ini juga mungkin karena sebuah harapan dari orang tua saya, meskipun saat itu minat tidak ada dijurusan yang diinginkan mereka, namun mungkin feeling orang tua lebih baik dari apa yang kita kira, terkadang pastinya orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, ketika dia meridhoi anaknya, mesti juga Allah akan meridhoi kita, karena restu Allah ada pada restu kedua orang tua. Jadi insha Allah semuanya akan baik-baik saja.

 Pendaftaran seluruh PTN pun berakhir, dan tahun ajaran baru pun dimulai, seluruh calon mahasiswa baru diminta untuk mengikuti program orientasi pengenalan mahasiswa baru biasanya dikenal dengan OSPEK. Pada awal tahun ini, saya sangat bersemangat menyambut masa perkuliahan itu, merasakan ada yang berbeda dari diri kisah pendidikan saya waktu itu, saya sangat merasa bahagia dan haru, ternyata saya bisa sampai jenjang perguruan tinggi, mengingat masa kecil yang cukup suram, tapi Allah berikan kesempatan kepada saya untuk menikmati rezeki dan memetik hasil nya walaupun sifatnya sementara, akan tetapi setidaknya saya bisa melewati semua rintangan yang ada, meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari kepada saya, akan tetapi saya akan tetap mensyukuri nikmat hari ini. Apapun yang terjadi, saya akan bertawakkal dan berpasrah kepada Allah swt. setelah berikhtiar .

 Mengawali pagi itu dengan orientasi di hari Pertama dimana puluhan ribu mahasiswa dari berbagai macam penjuru dunia berkumpul. Disana kami dibagi menjadi berbagai kelompok. Saya banyak mendapatkan teman baru, kenalan baru dari berbagai penjuru, dengan keramah tamahan mereka, saya merasa bahagia sekali. Diantara mereka tidak ada yang julid atau pun bersikap tidak baik. Akan tetapi menurut saya, dimanapun kita berada, dikalangan manapun baik remaja, dewasa maupun tua, tak lain semuanya kembali bergantung kepada sikap dan prilaku kita sendiri terhadap oranglain, dimana bisakah kita menyesuaikan diri dan bersikap baik dalam beretika ditengah-tengah masyarakat. Sekalipun pasti ada yang suka dan tidak suka terharap kita, setidaknya kita mencoba untuk melakukan yang terbaik dalam hidup.

 Masa orientasi pertama pun berakhir yaitu OSPEK universitas, kemudian dilanjutkan pada masa orientasi kedua, yaitu OSPEK Fakultas. Pada saat itu memang kebijakan Universitas untuk membagi kegiatan OSPEK ini menjadi 2 kali, ada OSPEK universitas dan ada juga OSPEK fakultas. Pada OSPEK fakultas, saya kembali mendapatkan teman baru dan rekan baru terutama pada kelompok saya. Disinilah awal saya bertemu dengan ketiga sahabat terbaik saya, yaitu Unun, tika dan Lia. Awal perkenalan dengan mereka pun sangat berbeda dari biasanya, ada aura tersendiri yang terpancar dari mereka, mulai dari cara mereka berbicara dan attitude mereka yang sangat sopan dan baik, membuat hati saya luluh untuk lebih dekat dengan mereka. Akhirnya disitu kami mulai bertukaran kontak dan media sosial, saya meminta nomer whatsapp mereka dan mulai saling memfollow akun instagram.

Lihat selengkapnya