Bulan pun terus berganti, permintaan penawaran semakin meningkat, dan waktu pun semakin sempit untuk berkumpul bersama keluarga. Waktu untuk ada di rumah pun nyaris tidak ada sama sekali, sampai terkadang saudara saya, adik dan kakak sering kali mengingatkan saya melalui pesan singkat whatsapp, menanyakan bagaimana kabar, dan diingatkan untuk makan dan menjaga kesehatan. Terkadang pun jika saya pulang dari pekerjaan, saya sering sakit karena down kelelahan. Namun pada saat itu mungkin merasa mampu dan bisa mengatasi masalahnya sendiri, sering mengabaikan saudara dan keluarga yang padahal mereka sangat mengkhawatirkan dan peduli akan kondisi saya. Apalagi adik bungsu saya, dia terkadang dulu dia merasa sedih melihat kondisi saya, bukan karena dia merasa senang, akan tetapi dia merasa sedih melihat kondisi saya yang terlalu sibuk dengan urusan dunia, jarang pulang kerumah. Karena sebelumnya biasanya kami selalu tidur berdua, dan tidur bersama, tidak lupa untuk memeluk dan menciumnya, terkadang pun saya menangis saat melihatnya tidur ketika pulang.
Ketika pulang terkadang saya meminta tolong kepada adik untuk memijat urut badan saya karena sangat lelah. Padahal harusnya saya bisa memperdulikan diri sendiri, dengan uang yang ada. Namun dulu memang patut disadari bahwa saya tidak mementingkan kepentingan diri sendiri, melainkan lebih mengutamakan kepentingan orang lain, yang seringkali meminta tolong kepada saya, mulai dari masalah kecil hingga masalah yang besar. Disini saya menyadari, bahwasanya uang bukan segalanya, dan uang juga tidak bisa menjamin kebahagiaan seseorang, meskipun pada saat itu bisa membeli apapun yang saya inginkan, saya bisa membantu orang lain, sementara saya tidak bisa membahagiakan keluarga saya sendiri.
Padahal peran keluarga itu lebih penting dari segalanya, karena disaat tersulit pun kita belum tentu bisa menjamin orang lain ataupun orang yang pernah kita bantu untuk membantu kita disaat kita susah, semuanya akan kembali kepada keluarga kita. Dalam hal ini, saya katakan, jangan sia-siakan momen bersama keluarga kecilmu, sebelum kamu mementingkan keperluan orang lain, prioritaskan keluarga dulu, jangan sampai menyesal kemudian, ketika kita diberikan oleh Allah swt kesempatan, baik umur yang panjang, rezeki yang lebih, jangan sia-siakan moment itu, gunakanlah sebaik-baiknya, habiskan waktumu untuk mereka, karena ketika terjadi suatu hal yang buruk, belum tentu orang lain yang akan membantu kita duluan, pastilah keluarga terdekat yang maju paling depan untuk membela dan meperjuangkan kita.
Karena saya merasa sedikit quality time bersama keluarga, akhirnya pasca menjalankan satu project eksekutif di Singapura pada bulan ketujuh, saya mendapatkan keuntungan yang cukup banyak, dan akhirnya saya berniat untuk refreshing diri dan mengajak saudara-saudara untuk cuti sekolah dan berlibur ke Singapura dalam beberapa hari. Saya mengajak adik dan kakak saya untuk liburan ke 2 negara yaitu ke Singapura dan Malaysia selama 1 minggu, dan benar-benar menghabiskan waktu bersama mereka, karena sebelumnya sama sekali tidak pernah mengajak adik saya ke Singapura, hanya kakak saja yang pernah ikut membantu ketika memandu tamu trip pada waktu itu. Akhirnya saya pun memberikan kabar baik tersebut kepada mereka, bahwasanya saya ingin mengajak mereka berlibur ke Singapura.
“Adek,.. kamu kapan selesai ujian sekolah? Kapan libur?,” tanyaku pada Adikku saat dirumah
“Iya kak, minggu ini sih lagi ujian, Cuma minggu depan classmeeting sih, liburnya kemungkinan bulan depan kak, emang kenapa kak nanya libur?,” jawab Adikku.
“Oh, iya kalo bisa ambil izin sekolah dek sekitar 5-6 hari gitu, kakak pengen ngajakin kamu sama kakak liburan, kita ke singapura yuk, kemarin kakak masih simpan uang sisa untung dari trip singapore kemarin,” ucapku.
“Hah? Serius kak? Aaaahhh mau kak.. minggu depan sih classmeeting aja, biasanya juga nggk belajar, paling juga Cuma main-main sama kegiatan lomba doang, biarlah nanti aku izin aja, bawain aja gurunya oleh-oleh hahaahaha..,” jawab adikku dengan girang dan semangat.
“Laiya serius, hm kakak kadang nyadar juga, kakak bawa orang terus, guide sana sini, masa saudara kakak ga pernah di guide juga, ngurusin orang lain mulu nih hehehe, yaudah kalo emang bisa libur, kakak mau langsung cari tiket pesawat nya buat minggu depan, takutnya gk dapet flightnya, tapi kamu pastiin dulu sekolahnya bisa izin atau nggk, atau tanya wali kelas dulu buat izin gitu, bilang aja mau kemana, cari alesan aja biar ga dimarahin hehe,” ujarku.
“Yeayyyyyy!!! Asek, asek, asek.. ke singaporee ya kak, wah kayak mimpi rasanya, ga pernah kebayang kalo bakal bisa main kesana, mau ke Universal studios, Madame tussauds, Patung singa merlion, aaaaaa...pokoknya untuk urusan libur dan izin biar aku yang urus deh kak, inshaallah aman deh itu, wali kelas juga baik kok sama aku, insha allah dia juga percaya sama aku, karena aku kan sekolahnya nggak bar-bar banget, masih berprestasi insha allah aman deh.. ,“ jawab adikku dengan penuh kebahagiaan.